Oogenesis diawali dengan oogonium membesar, berduplikasi dan mengalami sinapsis hingga terbentuk tetrad yang disebut dengan oosit primer. Oosit primer atau bisa juga disebut dengan oosit I memiliki kromosom diploid atau (2n). Selanjutnya terjadi pembelahan meiosis I sehingga terbentuk dua sel yaitu oosit sekunder atau oosit II (berukuran lebih besar) dan badan polar I atau polosit primer (berukuran kecil). Oosit sekunder memiliki kromosom haploid (n), yaitu setengah dari induknya yang memiliki kromosom diploid (2n). Oosit sekunder selanjutnya akan mengalami pembelahan menjadi dua sel berukuran tidak sama yang disebut dengan ootid.
Jadi, jika kera memiliki 48 buah kromosom (2n). Maka jumlah kromosom pada oosit sekunder yaitu 24, karena kromosom pada oosit sekunder adalah haploid (n).