Perubahan konsentrasi pada suatu sistem kesetimbangan akan berakibat pada pergeseran kesetimbangan ke arah spesi yang konsentrasinya lebih kecil.
Jika konsentrasi salah satu spesi ditambah, kesetimbangan akan berlangsung ke arah spesi yang tidak ditambah.
Jika konsentrasi salah satu spesi dikurangi, maka kesetimbangan akan berlangsung ke arah spesi yang dikurangi tersebut.
Untuk reaksi:
6NO(g) + 4NH3(g) ⇌ 5N2(g) + 6H2O(g)
NO pada reaksi di atas merupakan pereaksi sehingga apabila konsentrasi gas NO diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah produk. Jika kesetimbangan bergeser ke arah produk, maka konsentrasi gas NO dan gas NH3 (ammonia) akan berkurang, sedangkan konsentrasi gas N2 dan gas H2O akan meningkat.
Jadi, jika konsentrasi gas NO diperbesar, pernyataan yang benar adalah produksi gas nitrogen meningkat.
daerah berwarna kuning adalah grafik kesetimbangan dan daerah berwarna abu adalah grafik laju reaksi
Pembahasan:
Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah pereaksi atau laju bertambahnya jumlah hasil reaksi dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi (molaritas).
Berdasarkan persamaan reaksi berikut:
A + B ⇌ C
A dan B merupakan pereaksi sehingga akan mengalami pengurangan tiap satuan waktu. Sedangkan C merupakan hasil reaksi sehingga akan terus bertambah tiap satuan waktu. Interpretasi ini sesuai dengan daerah berwarna kuning.
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi di mana zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat pereaksi. Reaksi berlangsung 2 arah yang ditandai dengan panah bolak-balik.
Pada keadaaan setimbang, konsentrasi pereaksi dan konsentrasi produk tidak berubah (tetap) seiring bertambahnya waktu (Laju reaksi pereaksi = Laju pereaksi produk). Interpretasi ini sesuai dengan daerah berwarna abu.
Jadi berdasarkan grafik pada soal, pernyataan yang tepat adalah daerah berwarna kuning adalah grafik laju reaksi dan daerah berwarna abu adalah grafik kesetimbangan.
Tetapan Kesetimbangan ⟶Pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat produk yang dipangkatkan koefisien reaksinya, dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat reaktan yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Secara umum untuk reaksi kesetimbangan berikut:
aA(g) + bB(g) ⇌ cC(g) + dD(g)
rumusan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) adalah:
Kc=[A]a[B]b[C]c[D]d
Keterangan:
[A] = konsentrasi kesetimbangan A
[B] = konsentrasi kesetimbangan B
[C] = konsentrasi kesetimbangan C
[D] = konsentrasi kesetimbangan D
*Zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi.
jumlah NO bertambah dan jumlah H2O bertambah, karena reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm
Pembahasan:
Kenaikan suhu erat kaitannya dengan data entalpi reaksi yang menunjukkan reaksi tersebut berlangsung secara eksoterm atau endoterm.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm (∆H = +)
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm (∆H = -)
Tidak seperti perubahan konsentrasi, volume, atau tekanan, perubahan suhu tidak hanya menggeser kesetimbangan, tetapi juga mengubah nilai K.
Untuk reaksi:
4NH3(g) + 5O2(g) ⇌ 4NO(g) + 6H2O(g) ∆H = - kJ
Reaksi pembentukan ke kanan merupakan reaksi eksoterm (ΔH = -) sehingga reaksi ke kiri merupakan reaksi endoterm (ΔH = +). Apabila suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah endoterm atau ke arah kiri. Akibatnya, jumlah NH3 dan O2 bertambah, sedangkan jumlah NO dan H2O berkurang.
Jadi, apabila suhu dinaikkan, maka jumlah NO berkurang dan jumlah H2O berkurang, karena reaksi ke kiri merupakan reaksi endoterm.
Reaksi reversible atau reaksi bolak balik adalah reaksi di mana zat pereaksi dapat bereaksi membentuk zat hasil dan zat hasil dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Ciri-ciri dari reaksi bolak balik sebagai berikut.
Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan (⇌).
Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis.
Zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi zat mula-mula.
Contoh reaksi bolak-balik adalah reaksi pembentukan ammonia dari nitrogen dan hidrogen.
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Reaksi irreversibleatau reaksi satu arah yaitu zat pereaksi yang dapat berubah menjadi hasil, sedangkan zat hasil tidak dapat membentuk kembali zat pereaksi. Ciri-ciri reaksi satu arah sebagai berikut.
Reaksi ditulis dengan satu anak panah
Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.
Reaksi berlangsung satu arah dari kiri ke kanan.
Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.
Contoh reaksi satu arah pada pilihan jawaban antara lain:
*Reaksi fotosintesis pada tumbuhan
CO2(g) + H2O(l) ⟶ C6H12O6 + O2(g)
*Reaksi pembakaran bahan bakar fosil
bahan bakar fosil + O2(g) ⟶ H2O(l) + CO2(g) + energi
*Reaksi pembentukan karbon dioksida dari karbon dan oksigen
C(s) + O2(g) ⟶ CO2(g)
*Reaksi pembentukan garam dari natrium hidroksida dan asam klorida
NaOH(aq) + HCl(aq) ⟶ NaCl(aq) + H2O(l)
Jadi salah satu contoh reaksi bolak balik pada pilihan jawaban adalah reaksi pembentukan ammonia dari nitrogen dan hidrogen.
Tetapan Kesetimbangan ⟶Pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat produk yang dipangkatkan koefisien reaksinya, dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat reaktan yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Secara umum untuk reaksi kesetimbangan berikut:
aA(g) + bB(g) ⇌ cC(g) + dD(g)
rumusan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc ) adalah
Kc=[A]a[B]b[C]c[D]d
Keterangan:
[A] = konsentrasi kesetimbangan A
[B] = konsentrasi kesetimbangan B
[C] = konsentrasi kesetimbangan C
[D] = konsentrasi kesetimbangan D
*Zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi.
Untuk reaksi:
2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)
Tetapan kesetimbangannya adalah
Kc=[SO3]2[SO2]2[O2]
Tentukan mol pada saat reaksi (mol yang terdisosiasi)
α=mol mula−mulamol yang terdisosiasi×100%
mol yang terdisosiasi=100%α×mol mula-mula
mol yang terdisosiasi=100%25%×0,4mol
mol yang terdisosiasi=41×0,4mol
mol yang terdisosiasi=0,1mol
Buat persamaan reaksi kesetimbangan dan tentukan mol mula-mula, mol reaksi, dan mol saat setimbang
Ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi agar suatu reaksi dapat dikatakan reaksi kesetimbangan,yakni reaksinya berlangsung secara bolak balik, sistemnya tertutup, dan bersifat dinamis.
1. Reaksi bolak-balik
Salah satu syarat reaksi dalam keadaan setimbang adalah apabila reaksi berlangsung secara reversibel (bolak-balik). Pada reaksi bolak balik, laju reaksi pembentukan produk sama dengan laju penguraian reaktan. Reaksi yang berlangsung ke arah kanan (produk) akan berjalan semakin lambat karena jumlah reaktan semakin berkurang. Pada saat yang sama, mulai terjadi reaksi yang berlangsung ke arah kiri (reaktan) karena jumlah produknya semakin bertambah.
Suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan bila reaksi baliknya dapat dengan mudah berlangsung secara bersamaan, seperti yang terjadi pada proses penguapan air dan pengembunan air di dalam botol. Proses penguapan dan pengembunan dapat berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Untuk pereaksi dan produk yang sifatnya homogen (fasa pereaksi dan hasil reaksinya sama), misalnya reaksi-reaksi gas atau larutan, reaksi akan lebih mudah berlangsung bolak-balik dibanding dengan reaksi yang heterogen. Umumnya reaksi heterogen dapat berlangsung bolak-balik pada suhu tinggi.
2. Sistem tertutup
Pada prinsipnya sistem tertutup yang dimaksud adalah tidak ada zat-zat yang keluar dari sistem. Jadi, semua reaktan dan produk berada di dalam sistem yang sama atau semua komponen yang terlibat dalam suatu reaksi tidak berubah. Misalnya pada reaksi pembentukan amonia dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Ketiga komponen itu harus ada dalam 1 reaksi. Jika gas nitrogen atau gas hidrogen diambil dari sistem, maka tidak akan tercapai keadaan setimbang. Sistem tertutup bukan berarti reaksi harus terjadi dalam ruang (wadah) tertutup (meskipun diperlukan ruangan tertutup untuk reaksi yang melibatkan gas).
3. Bersifat Dinamis
Suatu reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang apabila secara makroskopis tidak ada perubahan terhadap reaktan maupun produk. Artinya, sekilas reaksi dianggap sudah selesai karena reaktannya berkurang dan produknya sudah terbentuk. Akan tetapi secara mikroskopis, reaksi berlangsung terus-menerus (bersifat dinamis), baik ke arah produk maupun reaktan dengan laju reaksi pembentukan sama dengan laju penguraian. Pengurangan konsentrasi reaktan akan sebanding dengan pembentukan produk dan sebaliknya.
Jadi, suatu reaksi berada dalam keadaan setimbang apabila memenuhi syarat-syarat di bawah ini, kecuali reaksi terjadi di dalam wadah tertutup.