Perubahan jumlah kromosom menyebabkan jumlah kromosom individu menjadi abnormal, bisa lebih banyak atau lebih sedikit daripada jumlah normal.
Contoh mutasi akibat perubahan jumlah kromosom adalah euploid, di mana perubahan terjadi pada satu set kromosom sehingga jumlah kromosom menjadi kelipatan dari set kromosom haploidnya. Ada beberapa tipe euploid, yaitu monoploid, diploid, triploid, tetraploid, dan seterusnya. Individu yang memiliki kromosom 3n, 4n, dan seterusnya disebut poliploid. Poliploid umumnya ditemukan pada tumbuhan. Tumbuhan poliploid memiliki jumlah kromosom yang lebih banyak, tetapi ukuran kromosomnya lebih kecil. Ukuran sel-sel lebih besar sehingga bagian-bagian tanaman juga menjadi lebih besar.
Seperti pada kasus kentang yang mengalami “gigantisme”. Pertumbuhan tanaman kentang menjadi lebih besar karena memiliki kromosom lebih dari 4n. Hal ini menguntungkan bagi petani karena kualitas hasil panen menjadi lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai pemuliaan tanaman.
Jadi, dilihat dari manfaat yang ditimbulkan, termasuk ke dalam mutasi kromosom jenis poliploid.