Satelit berada di orbit geostasioner jika kelajuan rotasi satelit pada orbitnya sama dengan kelajuan rotasi Bumi pada porosnya. Perilaku yang ditunjukkan satelit pada orbit geostasioner tersebut adalah :
Satelit akan berputar searah dengan putaran Bumi
Periode rotasi satelit sama dengani periode rotasi Bumi
Satelit akan bergerak secara langsung di atas ekuator Bumi
Pusat dari orbit geostasioner ada di pusat bumi
Jadi, pernyataan yang tepat untuk satelit yang berada di orbit geostasioner adalah 3 dan 4.
Sebuah satelit planet Mars yang sedang mengorbit dalam lintasan melingkar berpindah ke orbit lain yang jari-jarinya lebih kecil. Besaran berikut yang dimiliki satelit di mana nilainya akan tetap ketika berpindah adalah ....
Gaya gravitasi, percepatan gravitasi, kecepatan sudut dan kecepatan tangensial adalah besaran-besaran yang terpengaruh oleh jarak objek ke planet. Ketika berpindah ke orbit yang jari-jarinya lebih kecil, maka gaya gravitasi, percepatan gravitasi, kecepatan sudut dan kecepatan tangensial akan semakin besar. Sedangkan sudut tempuh akan selalu sama yaitu 360o meskipun radius planet berubah-ubah.
Periode planet X mengelilingi matahari adalah enam puluh empat kali periode planet Y mengelilingi matahari. Maka rasio jarak planet X dan planet Y dari matahari adalah ....
Rasio jarak planet X dan planet Y dari matahari rx:ry=?
Jawaban:
Untuk menentukan jarak planet B ke Matahari, dapat berpacu pada hukum ketiga Kepler yang menyatakan bahwa perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah panjang sumbu elips adalah sama untuk semua planet. Sehingga, persamaannya menjadi:
(TBTA)2=(RBRA)3
Untuk menentukan rasio jarak tiap planet dari matahari, maka digunakan persamaan Kepler.
(TyTx)2=(ryrx)3
(Ty64Ty)2=(ryrx)3
(64)2=(ryrx)3
(ryrx)3=4.096
ryrx=116
Jadi rasio jarak planet X dan planet Y dari matahari adalah 16 : 1.
Dua planet A dan B mengelilingi Matahari. Perbandingan periode planet A dan planet B ke Matahari adalah 1 : 3. Apabila jarak planet A ke Matahari adalah 2×108 km, maka jarak planet B ke Matahari adalah ....
Perbandingan periode planet A dan B TA : TB = 1 : 3
Jarak planet A ke Matahari RA=2×108 km
Ditanya:
Jarak planet B ke Matahari RB=?
Jawaban:
Untuk menentukan jarak planet B ke Matahari, dapat berpacu pada hukum ketiga Kepler yang menyatakan bahwa perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah panjang sumbu elips adalah sama untuk semua planet. Sehingga, persamaannya menjadi:
(TBTA)2=(RBRA)3
(31)2=(RB2×108)3=RB38×1024
91=RB38×1024
RB3=72×1024
RB=4,2×108 km
Jadi, jarak planet B ke Matahari adalah 4,2×108 km.
Jarak antara planet X dengan matahari adalah empat kali jarak planet Y dari matahari. Maka rasio periode planet X dan planet Y mengelilingi matahari adalah ....
Rasio periode planet X dan planet Y dari matahari Tx:Ty=?
Jawaban:
Untuk menentukan jarak planet B ke Matahari, dapat berpacu pada hukum ketiga Kepler yang menyatakan bahwa perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah panjang sumbu elips adalah sama untuk semua planet. Sehingga, persamaannya menjadi:
(TBTA)2=(RBRA)3
(TyTx)2=(ryrx)3
(TyTx)2=(ry4ry)3=64
TyTx=18
Jadi, rasio periode planet X dan planet Y mengelilingi matahari adalah 8 : 1
Sebuah satelit bergerak dengan kecepatan sudut ωmengelilingi sebuah planet yang bermassa M pada ketinggian 2R dari pusat planet. Jika satelit yang sama mengelilingi planet lain yang memiliki massa 4M pada ketinggian yang sama, maka kecepatan sudut satelit pada kondisi ini adalah .... (R adalah jari-jari planet)
Kecepatan sudut satelit saat mengelilingi planet yang kedua ω2=?
Jawaban:
Kecepatan sudut ω adalah besar sudut pusat yang ditempuh oleh partikel dalam waktu tertentu. Hubungannya dengan kecepatan linear adalah bahwa untuk kecepatan sudut tertentu, kecepatan linear v sebanding dengan jarak dari pusat lingkarannya r. Kecepatan sudut satelit dalam mengelilingi planet yang kedua dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut ini.
Satelit A mengelilingi Bumi pada ketinggian 4.000 km di atas permukaan Bumi. Jika percepatan gravitasi di lokasi itu adalah 8m/s2, maka kecepatan satelit tersebut adalah ....(Radius Bumi = 6.000 km)
Satelit A mengelilingi sebuah planet X yang bermassa 4×1030kg pada ketinggian 10.000 km dari pusat planet. Jika massa satelit adalah 1×1020kg, maka berapa besar momentum satelit tersebut, di mana momentum merupakan hasil perkalian massa dengan kecepatan gerak benda? (G=7×10−11N m2/kg2)
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v. Satelit dapat mengorbit planet karena terdapat gaya sentripetal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Fsp=rmv2
r2GMm=rmv2
v2=rGM
v=rGM
Besar momentum satelit dalam mengelilingi planet dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut ini
Sebuah satelit berada pada jarak R dari pusat sebuah planet memiliki percepatan gravitasi g, kecepatan v dan energi kinetik K. Jika satelit bergerak menjauh sehingga jaraknya menjadi 2R dari pusat planet dan percepatan gravitasinya menjadi 43g, maka energi kinetik satelit akan menjadi ....
Dua satelit A dan B mengelilingi Bumi pada ketinggian 4.000 km dan 4.200 km di atas permukaan Bumi. Jika dianggap pada kedua posisi tersebut mengalami percepatan gravitasi yang sama, maka perbandingan kecepatan sudut masing-masing satelit adalah .... (Radius Bumi 6.000 km)
Perbandingan kecepatan sudut masing-masing satelit ωA:ωB=?
Jawaban:
Kecepatan sudut ω adalah besar sudut pusat yang ditempuh oleh partikel dalam waktu tertentu. Hubungannya dengan kecepatan linear adalah bahwa untuk kecepatan sudut tertentu, kecepatan linear v sebanding dengan jarak dari pusat lingkarannya r. Kecepatan sudut satelit dalam mengelilingi planet yang kedua dapat ditentukan menggunakkan persamaan berikut ini
ω2ω1=r2v2r1v1
Satelit dapat mengorbit planet karena terdapat gaya sentripetal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Fsp=rmv2
r2GMm=rmv2
v2=rGM
v=rGM
Percepatan gravitasi di tempat-tempat yang dekat dengan permukaan planet dapat dinyatakan dengan:
g=r2GM⟶GM=gr2
Jika disubstitusikan ke dalam v, persamaannya menjadi: