Diketahui:
- M elektrolit = 0,2 M
- mol urea = 0,3 mol
- V larutan urea = 500 mL
- eletrolit terner ⟶ jumlah ion (n) = 3
Ditanyakan:
α ?
Dijawab:
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit kuat (α = 1), yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Umumnya larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan garam.
- Garam (contoh: NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
- Asam Kuat (contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3)
- Basa Kuat (contoh: NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)
Larutan elektrolit lemah (0 < α < 1), yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna).
- Asam Lemah (contoh: HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
- Basa Lemah (contoh: NH4OH, Al(OH)3)
Rumus mencari tekanan osmotik untuk larutan elektrolit:
π=M×R×T×i
dengan
i=1+(n−1)α
Ket:
π= tekanan osmotik (atm)
M = Molaritas (M)
R = tetapan gas (L atm/mol K)
i= faktor Van't Hoff
n= banyaknya ion
α= derajat ionisasi
untuk elektrolit kuat ⟶ α=1 ⟶ i=n
Rumus Molaritas:
M=V (liter)mol zat terlarut=Mrmassa×V (mL) 1.000
- Menentukan derajat ionisasi dari rumus tekanan osmotik
Isotonik ⟶ tekanan osmotik sama
πelektrolit=πurea
M×R×T×i=M×R×T
pada kondisi yang sama, nilai R dan T sama, sehingga:
Melektrolit×i=Murea
Melektrolit×(1+(n−1)α)=mol urea×mL 1.000
0,2 M×(1+(3−1)α)=0,3 mol×5001.000
0,2×(1+2α)=0,6
0,2+0,4α=0,6
0,4α=0,6−0,2
0,4α=0,4
α=1
Jadi derajat ionisasi elektrolit terner tersebut adalah 1.