Terdapat dua tipe perkecambahan pada tumbuhan. Perhatikan gambar berikut!

Sumber: docplayer.info
Tipe perkecambahan hipogeal, yaitu posisi kotiledon berada di bawah permukaan tanah. Ciri-ciri perkecambahan hipogeal:
- kotiledon tetap berada dalam tanah,
- radikula muncul dan berkembang membentuk perakaran, dan
- epikotil akan memanjang bersama plumula sampai muncul di permukaan tanah.
Kelebihan perkecambahan hipogeal adalah cadangan makanan atau energi tetap tersedia dalam tanah, yakni dalam kotiledon yang akan tumbuh lagi seandainya pucuk kecambah (plumula) terpotong dimakan serangga atau oleh faktor lain. Kotiledon pada benih hipogeal tidak dapat berfotosintesis atau disebut cryptocotylar.
Contoh tumbuhan dengan tipe hipogeal adalah famili Moraceae, seperti awar-awar, nangka, dan sirsak.
Tipe perkecambahan epigeal, yaitu posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Perkecambahan epigeal memiliki ciri-ciiri sebagai berikut.
- Radikula yang muncul pertama kali membentuk hipokotil
- Plumula adalah bagian yang terakhir berkembang, yakni setelah muncul di permukaan
- Hipokotil awalnya membentuk sebuah loop, kemudian memanjang membawa kotiledon ke permukaan tanah
- Kotiledon yang telah muncul ke permukaan akan membentuk daun pertama diikuti oleh perkembangan plumula (pucuk)
Kelebihan perkecambahan epigeal adalah kotiledon dapat segera berfotosintesis (phanerocotylar: kotiledon yang berfotosintesis) setelah muncul di permukaan tanah yang menyediakan energi untuk pertumbuhan selanjutnya.
Contoh tumbuhan dengan tipe epigeal adalah famili Leguminase, seperti kacang ercis, kacang kapri, jagung, lamtoro, dan rumput-rumputan.
Jadi, jawaban yang tepat adalah nangka.