Malam hari, mulut Meili tiba-tiba terasa panas. Ia bolak balik ke kamar mandi untuk berkumur-kumur, tetapi rasa panas itu tak juga hilang. Meili coba mengulum es batu dan menggosok gigi, tapi belum juga berhasil. Paginya, di sekolah, ketika ia mengobrol dengan temannya tiba-tiba mulutnya mengeluarkan api seperti naga. 

Setelah tongkat penyihir itu dipatahkan, wabah Dompo akhirnya sirna. Ruam-ruam dan rasa gatal di kulit warga perlahan hilang. Misi Bitu, Gore, dan Jihan akhirnya berhasil. Kini para warga mulai menyadari manfaat tumbuhan. Warga menjadi rajin menanam tanaman obat di halaman rumah mereka. 

Di tengah perjalan menuju planet Mars, pesawat kapsul Nonoi mogok. Ia tak tahu apa penyebabnya. Di luar angkasa tak ada sinyal internet, ia tak bisa menghubungi komandannya yang ada di bumi untuk mengabari. Planet terdekat adalah venus, ia harus ke sana untuk minta bantuan pada alien. Namun, yang ia punya di dalam pesawat hanya tali tambang, baling-baling, dan per pegas.

Di sebuah kota di tengah gurun, hidup seorang pemuda kurus bernama Bidin. Setiap hari pemuda itu bekerja sebagai pencuci karpet. Ia tinggal di sebuah loteng bangunan tua yang tidak terpakai. Pemuda itu ke mana-mana selalu membawa peta. Ia punya cita-cita keliling dunia, tetapi ia tak punya kendaraan untuk membawanya pergi keliling dunia.