Latihan Sejarah Indonesia Kelas XII Gerakan Pemuda Setelah Kemerdekaan
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Sejarah Indonesia
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

1. 13
2. 7
3. 0
4. 0
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Kerusuhan yang terjadi di Jakarta memicu kerusuhan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Tragedi Trisakti terjadi pada tanggal ....

    A

    9 Mei 1998

    B

    12 Mei 1998

    C

    13 Mei 1998

    D

    11 Mei 1998

    E

    10 Mei 1998

    Pembahasan:

    Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997-1999. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Gedung Nusantara, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti. Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul 12.30.

    Akhirnya, pada pukul 17.15, para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar berlindung di Universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan, dan dilarikan ke RS Sumber Waras.

    Tragedi Trisakti adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998, di mana penembakan terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998).

    Jadi, Tragedi Trisakti terjadi pada tanggal “12 Mei 1998”.

  • Pilgan

    Pembentukan KNIP secara resmi di­umumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal ....

    A

    27 Agustus 1945

    B

    24 Agustus 1945

    C

    21 Agustus 1945

    D

    25 Agustus 1945

    E

    22 Agustus 1945

    Pembahasan:

    Pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat pleno kembali di Gedung Kebaktian Rakyat Jawa, Gambir Selatan, Jakarta. Rapat itu dipimpin oleh Wakil Presiden Hatta. Salah satu keputusan rapat itu adalah pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI). Badan ini berfungsi sebagai badan legislatif atau DPR sebelum pemilu diselenggarakan.

    KNI terdiri atas Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berke­dudukan di Jakarta dan Komite Nasional Indonesia Daerah di tiap-tiap provinsi. Pembentukan KNIP secara resmi di­umumkan oleh pemerintah pada tanggal 25 Agustus 1945. Pelantikan anggotanya dilakukan pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan susunan pengurus terdiri atas Ketua KNIP Mr. Kasman Singodimejo, Wakil Ketua I Soetarjo Kartohadikoesoemo, Wakil Ketua II Mr. J. Latuharhary, dan Wakil Ketua III Adam Malik. 

  • Pilgan

    Pada masa Perang Revolusi Kemerdekaan, sejarah mencatat terjadinya Peristiwa Kotabaru yang dikobarkan oleh para pemuda Yogyakarta. Alasan utama para pemuda menyerbu kawasan Kotabaru adalah ...

    A

    Adanya markas komando Sekutu di dekat Stadion Kridosono.

    B

    Adanya pengkhianat di kalangan elite militer BKR.

    C

    Stok mesiu yang melimpah di Hotel Tugu yang dimiliki oleh Sekutu.

    D

    Jepang tidak mau mau menyerah meskipun sudah kalah perang.

    E

    Tewasnya dr. Sinaga di dekat Kali Code oleh tentara Jepang.

    Pembahasan:

    Peristiwa Kotabaru dipicu oleh keengganan pihak tentara Jepang yang tidak mau menyerah, meskipun sudah kalah perang. Hal tersebut membuat para pemuda Yogyakarta segera mengambil alih seluruh kekuasaan tentara pendudukan Jepang. Puncaknya pada tanggal 7 Oktober 1945, para pemuda menyerang markas tentara Jepang di Kotabaru.

    Pertempuran sengit pun terjadi dan akhirnya pemuda Yogya berhasil mengambil alih tangsi (barak) itu dan merebut persenjataan tentara Jepang. Dalam peristiwa penyerbuan Kotabaru ini, sebanyak 21 pejuang dan pemuda Yogyakarta gugur dan di pihak musuh 27 tentara tewas. Nama-nama para pejuang yang gugur inilah kemudian diabadikan menjadi nama jalan di sekitar kawasan Kotabaru.

    Jadi, alasan utama para pemuda menyerbu kawasan Kotabaru pada Masa Perang Revolusi Kemerdekaan adalah "Jepang tidak mau mau menyerah meskipun sudah kalah perang".

  • Pilgan

    Mengapa pada tahun 1978 Presiden Soeharto mulai melarang adanya gerakan mahasiswa?

    A

    Adanya ancaman nyata mahasiswa terhadap hegemoni pemerintahan Orde Baru.

    B

    Adanya gerakan mahasiswa bersama militer.

    C

    Intervensi Barat dengan adanya pendanaan sebuah gerakan mahasiswa.

    D

    Presiden takut dengan bangkitnya gerakan Pro-Soekarno.

    E

    Gerakan mahasiswa mulai condong ke kaum sayap kanan.

    Pembahasan:

    Semenjak Peristiwa Malari 1974, mahasiswa mulai memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tidak sesuai. Memasuki tahun 1978, Aksi-aksi mahasiswa yang menolak dan mengkritik Soeharto mulai bermunculan. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah Orde Baru yang menguntungkan sekelompok tertentu saja.

    Untuk menghadapi hal tersebut, Presiden Soeharto mulai melarang gerakan mahasiswa. Alasan utamanya adalah adanya ancaman nyata gerakan mahasiswa terhadap keberlangsungan pemerintahan Orde Baru. Gerakan mahasiswa yang bersifat kritis tentunya dapat menghambat kepentingan salah satu golongan. Pada akhirnya, pemerintah berinisiatif untuk memberlakukan kebijakan NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus) dan membentuk BKK (Badan Koordinasi Kampus).

    Jadi, alasan utama Presiden Soeharto mulai melarang gerakan mahasiswa pada tahun 1978 adalah “Adanya ancaman nyata mahasiswa terhadap hegemoni pemerintahan Orde Baru”.

  • Pilgan

    Faktor eksternal yang menyebabkan gelombang penggunaan jilbab dan munculnya gerakan muslimah di sekolah maupun kampus dipengaruhi oleh ....

    A

    adanya Perang Teluk di jazirah Arab

    B

    adanya reformasi pendidikan Islam dari Malaysia

    C

    adanya gerakan reformasi Islam di Pakistan

    D

    adanya gerakan demonstrasi Islam di Uni Soviet

    E

    adanya gerakan Revolusi Iran tahun 1979

    Pembahasan:

    Pada masa Orde baru, gelombang penggunaan jilbab mulai bermunculan di kalangan anak muda. Hal ini bermula dari penyelenggaraan kegiatan LMD atau Latihan Mujahid Dakwah yang dilaksanakan di Kota Bandung tahun 1974. Mereka ditempa pengetahuan dan keilmuan mengenai keislaman.

    Selanjutnya, pengaruh LMD mulai merebak luas ke berbagai kampus di seluruh Jawa. Gerakan penggunaan jilbab bahkan sampai ke sekolah melalui kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan Remaja Masjid Sekolah.

    Adapun salah satu pengaruh eksternal yang cukup dominan adalah adanya gerakan Revolusi Iran pada tahun 1979 yang menambah gairah berislam kalangan anak-anak muda kampus. Menurut mereka, para demonstran perempuan Iran yang berjilbab berani untuk menyerukan perubahan konstitusi. Bahkan, tahun 1980 para mahasiswa Indonesia yang berasal dari Timur Tengah mulai mengajarkan pemikiran Ikhwanul Muslimin.

    Penggunaan jilbab bukan hanya sekadar busana biasa, melainkan sebagai keyakinan menjaga diri secara lahir dan batin.

    Jadi, faktor luar gelombang penggunaan jilbab dan munculnya gerakan muslimah di sekolah dan kampus dipengaruhi oleh “adanya gerakan Revolusi Iran tahun 1978”.

  • Pilgan

    Mengapa gerakan mahasiswa setelah kebijakan NKK-BKK kurang bergairah dibandingkan dengan masa sebelumnya?

    A

    Pergerakan mahasiswa sangat diawasi oleh aparat militer.

    B

    Adanya ancaman dikeluarkan dari universitas apabila ikut demonstrasi.

    C

    Banyaknya provokator saat adanya aksi demonstrasi mahasiswa.

    D

     Mereka lebih mementingkan mobilisasi (pengerahan massa) daripada substansi (tujuan) dari sebuah demonstrasi.

    E

    Mahasiswa dituntut untuk membuat program kreativitas mahasiswa.

    Pembahasan:

    Berbeda dengan Gerakan Mahasiswa sebelumnya, selama periode akhir 1980-an dan 1990-an. Aktivis Gerakan Mahasiswa tidak bergabung dalam lembaga atau organ formal. Pola ini merupakan implikasi kebijakan NKK/BKK yang telah membekukan organisasi mahasiswa dan melarang segala bentuk kegiatan politik di dalam kampus, sehingga mahasiswa kemudian mencari alternatif baru.

    Imbasnya, gerakan aksi mahasiswa lebih cenderung terkesan sebagai kegiatan rutin. Menurut Kuntowijoyo, salah satu kelemahan mereka adalah karena mereka lebih mementingkan mobilisasi (pengerahan massa) daripada substansi. Namun demikian, hal ini juga dapat dipahami karena merupakan akibat dari terjadinya krisis identitas yang mereka alami akibat kebijakan NKK/BKK yang diterapkan.

    Jadi, gerakan mahasiswa setelah kebijakan NKK-BKK kurang bergairah dibandingkan dengan masa sebelumnya karena  Mereka lebih mementingkan mobilisasi (pengerahan massa) daripada substansi (tujuan) dari sebuah demonstrasi”.

  • Pilgan

    Perhatikan daftar penculikan aktivis Gerakan Reformasi 1998 berikut!

    (1) Desmond Junaedi Mahesa

    (2) Petrus Bima Anugrah

    (3) Widji Thukul

    (4) Andi Arief

    (5) Dedi Hamdun

    (6) Haryanto Taslam

    Berdasarkan daftar di atas, nama aktivis yang termasuk daftar penculikan yang tidak selamat maupun hilang ditunjukkan oleh nomor ....

    A

    (4), (5), dan (6)

    B

    (1), (3), dan (5)

    C

    (1), (2), dan (3)

    D

    (2), (3), dan (5)

    E

    (3), (4), dan (6)

    Pembahasan:

    Penculikan aktivis 1997/1998 adalah peristiwa penghilangan orang secara paksa atau penculikan terhadap para aktivis pro-demokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998. Peristiwa penculikan ini dipastikan berlangsung dalam tiga tahap: Menjelang pemilu Mei 1997, dalam waktu dua bulan menjelang sidang MPR bulan Maret, sembilan di antara mereka yang diculik selama periode kedua dilepas dari kurungan dan muncul kembali. Beberapa di antara ada yang kembali dengan selamat, namun ada juga yang hilang hingga sekarang.

    Beberapa daftar aktivis/tokoh masyarakat yang belum kembali dan hilang hingga sekarang sebagai berikut.

    1. Petrus Bima Anugrah (mahasiswa Universitas Airlangga dan STF Driyakara, aktivis SMID. Hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998)
    2. Herman Hendrawan (mahasiswa Universitas Airlangga, hilang setelah konferensi pers KNPD di YLBHI, Jakarta, 12 Maret 1998)
    3. Suyat (aktivis SMID. Dia hilang di Solo pada 12 Februari 1998)
    4. Wiji Thukul (penyair, aktivis JAKER. Dia hilang di Jakarta pada 10 Januari 1998)
    5. Yani Afri (sopir, pendukung PDI Megawati, ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997, sempat ditahan di Makodim Jakarta Utara. Dia hilang di Jakarta pada 26 April 1997)
    6. Sonny (sopir, teman Yani Afri, pendukung PDI Megawati. Hilang di Jakarta pada 26 April 1997)
    7. Dedi Hamdun (pengusaha, aktif di PPP dan dalam kampanye 1997 Mega-Bintang. Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)
    8. Noval Al Katiri (pengusaha, teman Deddy Hamdun, aktivis PPP). Dia hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997.
    9. Ismail (sopir Deddy Hamdun). Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997
    10. Ucok Mundandar Siahaan (mahasiswa Perbanas, diculik saat kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta)
    11. Hendra Hambali (siswa SMU, raib saat kerusuhan di Glodok, Jakarta, 15 Mei 1998)
    12. Yadin Muhidin (alumnus Sekolah Pelayaran, sempat ditahan Polres Jakarta Utara. Dia hilang di Jakarta pada 14 Mei 1998)
    13. Abdun Nasser (kontraktor, hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998, Jakarta).

    Jadi, berdasarkan daftar di atas, nama aktivis yang termasuk daftar penculikan yang tidak selamat maupun hilang ditunjukkan oleh nomor "(2), (3), dan (5)".

  • Pilgan

    Perhatikan foto monumen tersebut!

    Sumber: 1001malam.com

    Monumen tersebut dibangun untuk memperingati peristiwa ....

    A

    Medan Area

    B

    Palagan Ambarawa

    C

    Serangan Umum 1 Maret 1949

    D

    Operasi Laut Banyuwangi-Bali

    E

    Bandung Lautan Api

    Pembahasan:

    Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

    Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, di mana terjadi bumi hangus Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha. Monumen ini berada di tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Monumen ini menjadi pusat perhatian setiap tanggal 23 Maret untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api.

    Jadi, monumen tersebut dibangun untuk memperingati peristiwa “Bandung Lautan Api”.

  • Pilgan

    Perhatikan peta berikut!

    Sumber: upload.wikimedia.org

    Berdasarkan area yang diwarnai, peristiwa yang sesuai pada masa Perang Revolusi Kemerdekaan adalah ....

    A

    Palagan Ambarawa

    B

    Pertempuran 4 Hari di Salatiga

    C

    Pertempuran 4 Hari di Semarang

    D

    Pertempuran 5 Hari di Magelang

    E

    Palagan Temanggung

    Pembahasan:

    Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa terjadi pertempuran antara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara AFNEI. Untuk memperkuat pertahanannya di Ambarawa, pasukan bantuan AFNEI yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa dengan dilindungi oleh pesawat-pesawat tempur.

    Serangan dari pesawat tempur itu pula yang menyebabkan gugurnya Letkol Isdiman Panglima Resimen Purwokerto yang bermarkas di Desa Kelurahan pada tanggal 25 November 1945. Letkol Isdiman tertembak saat melakukan pertemuan dengan Mayor Androgi Komandan Rayon TKR Banyumas di gedung SD Tempuran (Jambu). Sejak gugurnya Letkol Isdiman, maka Kolonel Soedirman Panglima Divisi V Banyumas mengambil alih posisi pimpinan pasukan.

    Pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan AFNEI berhasil dipukul mundur dari Ambarawa dan mengundurkan diri ke Semarang. Atas keberhasilan itu, maka tanggal 15 Desember oleh pemerintah RI ditetapkan sebagai hari Juang Kartika dan diperingati setiap tahunnya oleh pihak TNI-AD. Selanjutnya untuk mengenang pertempuran yang dahsyat di Ambarawa didirikan Monumen Palagan Ambarawa.

    Jadi, berdasarkan area yang diwarnai, peristiwa yang sesuai pada masa Perang Revolusi Kemerdekaan adalah "Palagan Ambarawa

  • Pilgan

    Perhatikan foto berikut!

    Sumber: jejakislam.net

    Pada masa Pascakemerdekaan, tokoh ini menduduki jabatan Menteri Penerangan dalam tiga kabinet yang berbeda, yaitu ….

    A

    Djuanda, Sukiman, dan Wilopo

    B

    Burhanuddin Harahap, Ali Sastroamidjojo, dan Mohammad Hatta

    C

    Amir Syarifuddin, Syafruddin Prawiranegara, dan Mohammad Hatta

    D

    Burhanuddin Harahap, Sukiman, dan Mohammad Hatta

    E

    Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Mohammad Hatta 

    Pembahasan:

    Mohammad Natsir dikenal sebagai tokoh yang aktif di organisasi Masyumi. Hal ini diwujudkan dengan memegang jabatan sebagai ketua partai Masyumi sejak tahun 1948-1959. Pada masa Pascaproklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP.

    Sebelum menjadi Perdana Menteri, ia dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Penerangan. Jabatan Menteri Penerangan ia pegang selama tiga kabinet yang berbeda, yaitu Kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Mohammad Hatta. Hal ini dikarenakan perannya sebagai politikus partai Masyumi dan kapasitan keilmuannya.

    Jadi, pada masa Pascakemerdekaan, Mohammad Natsir menduduki jabatan Menteri Penerangan dalam tiga kabinet yang berbeda, yaitu “Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Mohammad Hatta”.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.