Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa terjadi pertempuran antara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara AFNEI. Untuk memperkuat pertahanannya di Ambarawa, pasukan bantuan AFNEI yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa dengan dilindungi oleh pesawat-pesawat tempur.
Serangan dari pesawat tempur itu pula yang menyebabkan gugurnya Letkol Isdiman Panglima Resimen Purwokerto yang bermarkas di Desa Kelurahan pada tanggal 25 November 1945. Letkol Isdiman tertembak saat melakukan pertemuan dengan Mayor Androgi Komandan Rayon TKR Banyumas di gedung SD Tempuran (Jambu). Sejak gugurnya Letkol Isdiman, maka Kolonel Soedirman Panglima Divisi V Banyumas mengambil alih posisi pimpinan pasukan.
Pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan AFNEI berhasil dipukul mundur dari Ambarawa dan mengundurkan diri ke Semarang. Atas keberhasilan itu, maka tanggal 15 Desember oleh pemerintah RI ditetapkan sebagai hari Juang Kartika dan diperingati setiap tahunnya oleh pihak TNI-AD. Selanjutnya untuk mengenang pertempuran yang dahsyat di Ambarawa didirikan Monumen Palagan Ambarawa.
Jadi, berdasarkan area yang diwarnai, peristiwa yang sesuai pada masa Perang Revolusi Kemerdekaan adalah "Palagan Ambarawa