Mohammad Natsir dikenal sebagai tokoh yang aktif di organisasi Masyumi. Hal ini diwujudkan dengan memegang jabatan sebagai ketua partai Masyumi sejak tahun 1948-1959. Pada masa Pascaproklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP.
Sebelum menjadi Perdana Menteri, ia dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Penerangan. Jabatan Menteri Penerangan ia pegang selama tiga kabinet yang berbeda, yaitu Kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Mohammad Hatta. Hal ini dikarenakan perannya sebagai politikus partai Masyumi dan kapasitan keilmuannya.
Jadi, pada masa Pascakemerdekaan, Mohammad Natsir menduduki jabatan Menteri Penerangan dalam tiga kabinet yang berbeda, yaitu “Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Mohammad Hatta”.