Pada masa Pendudukan Jepang, kualitas pendidikan pada masa itu mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan adanya indoktrinasi untuk melaksanakan konsepsi kemakmuran Asia Raya, seperti halnya ada pada propaganda Gerakan Tiga A. Namun, kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Jepang juga memiliki keuntungan bagi masyarakat Indonesia, yaitu pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam proses pengajaran. Hal ini mempercepat proses transfer ilmu yang sangat bermanfaat bagi perkembangan ideologi dan kemampuan para pemuda. Selain itu, pendidikan semimiliter dan militer yang diberikan kepada pemuda Indonesia sangat berguna di kemudian hari
Jadi, pada masa Pendudukan Jepang di Indonesia, salah satu kebijakan pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan nasional adalah “pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar”.