Melihat sang Buaya yang terus mencoba menggigitnya, anak Gajah berteriak dan meminta tolong kepada ibunya. Lalu, datanglah segerombolan Gajah dan tanpa ampun menginjak sang Buaya sampai ia tidak bisa bernapas. Sang Buaya tidak bisa melawan karena ia tidak memiliki tenaga akibat kelaparan. Akhirnya, Buaya pun mati di tangan gerombolan Gajah tersebut.

Ketika sedang menyusuri sungai, sang Buaya menemukan seekor Bebek untuk menjadi mangsanya. Ketika sang Bebek tahu akan diincar oleh Buaya, ia segera berenang ke tepian sungai. Melihat Bebek incarannya kabur, Buaya pun mengejarnya dan akhirnya berhasil menangkap sang Bebek. Sembari menangis Bebek berkata, "Ampun buaya, lepaskanlah aku. Dagingku hanya sedikit. Mengapa kamu tidak memangsa Gajah saja di hutan?". Gajah menjawab sambil menunjukkan taring tajamnya, "Baiklah kalau begitu kamu antarkan aku ke tempat persembunyian Gajah di hutan sekarang!". Sang Bebek pun mengantarnya ke sebuah lapangan hijau di mana terdapat banyak Gajah yang sedang mencari rumput untuk dimakan. "Pergi sana! Aku akan memangsa Gajah saja!" ucap Buaya. Bebek merasa sangat senang dan berlari menjauh. Setelah Bebek pergi, sang Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki seekor anak Gajah. Akan tetapi, karena kulit anak Gajah yang tebal, gigitan Buaya tidak melukai sang Gajah.

Di sebuah tepi sungai, hiduplah seekor Buaya yang tengah kelaparan. Ia sudah tidak makan selama tiga hari dan jika ia masih belum makan juga, ia akan mati. Lalu, ia pun masuk ke dalam air dan berenang untuk mencari makanan.

Maka dari itu, janganlah menjadi seseorang yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan dan tidak mensyukurinya seperti buaya tersebut, karena tidak ada yang tahu kapan kesialan akan terjadi di dalam hidup kita.