Latihan Kimia Kelas XI Sifat-Sifat Koloid
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Kimia
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

1. 1
2. 1
3. 0
4. 0
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Perhatikan bahan makanan berikut!

    1) Santan

    2) Sirup

    3) Air kopi

    4) Air gula

    5) Air susu

    Jika bahan makanan di atas dikenai cahaya, maka penghamburan cahaya akan terjadi pada ....

    A

    4) dan 5)

    B

    3) dan 4)

    C

    1) dan 2)

    D

    2) dan 3)

    E

    3) dan 5)

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.


    Bahan makanan yang akan mengalami penghamburan cahaya adalah bahan makanan yang termasuk jenis koloid atau suspensi karena keduanya memiliki ukuran partikel yang besar.

    1) Santan adalah koloid (fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair) sehingga dapat menghamburkan cahaya.

    2) Sirup adalah larutan (ukuran partikel sangat kecil) sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.

    3) Air kopi adalah suspensi (ukuran partikelnya besar) sehingga dapat menghamburkan cahaya.

    4) Air gula adalah larutan (ukuran partikel sangat kecil) sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.

    5) Air susu adalah koloid (fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair) sehingga dapat menghamburkan cahaya.

    Jadi bahan makanan yang akan mengalami penghamburan cahaya adalah 3) dan 5).

  • Pilgan

    Suatu koloid liofil dengan medium pendispersi air disebut juga dengan koloid ....

    A

    liofob

    B

    emulsi

    C

    aerosol

    D

    hidrofil

    E

    hidrofob

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.

    • Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
    • Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.

    Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

    Jadi, suatu koloid liofil dengan medium pendispersi air disebut juga dengan koloid hidrofil.

  • Pilgan

    Pada suatu kesempatan, Dean mencoba mencampurkan air dengan susu. Ternyata campuran tersebut tidak mengalami sedimentasi meskipun didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan fenomena ini, Dean dapat menyimpulkan bahwa campuran tersebut memiliki sifat ....

    A

    gerak Brown

    B

    efek Tyndall

    C

    osmosis

    D

    elektroforesis

    E

    koagulasi

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.

    Susu yang dicampurkan dengan air akan membentuk sistem koloid. Ketika didiamkan, sistem ini tidak mengalami sedimentasi (pengendapan) karena adanya gerak Brown. Gerakan zig-zag yang terus-menerus ini membuat partikel koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga mencegah terjadinya pengendapan.

    Jadi berdasarkan fenomena ini, Dean dapat menyimpulkan bahwa campuran tersebut memiliki sifat gerak Brown.


    *Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut melalui selaput semipermeabel dari bagian yang memiliki konsentrasi rendah ke bagian yang memiliki konsentrasi tinggi.

  • Pilgan

    Ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid dapat dihilangkan dengan proses ....

    A

    elektroforesis

    B

    adsorpsi

    C

    dialisis

    D

    koagulasi

    E

    elektrolisis

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dalam suatu pelarut karena difusi melalui membran semipermeabel. Proses ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan ion-ion yang mengganggu kestabilan dari sistem koloid. Cara kerjanya yaitu sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong koloid (selaput semipermeabel). Kemudian kantong koloid ini dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong tersebut sedangkan koloid yang memiliki ukuran partikel lebih besar tertahan di dalam kantong koloid.

    sumber: slideshare.net

    Jadi ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid dapat dihilangkan dengan proses dialisis.

  • Pilgan

    Sistem koloid memiliki manfaat yang sangat luas dalam kehidupan di mana pemanfaatannya didasarkan pada sifat-sifat dari koloid. Salah satu sifat tersebut adalah adsorpsi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai proses berikut, kecuali ....

    A

    penyerapan gas atau zat racun

    B

    penggunaan norit

    C

    penjernihan air

    D

    pembentukan delta di muara sungai

    E

    pemutihan gula tebu

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai zat pada permukaannya.


    Analis opsi jawaban

    1. Pemutihan gula tebu --> Gula tebu yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalui sistem koloid (tanah diatomae dan arang tulang). Partikel koloid akan menyerap zat warna dari gula tebu sehingga diperoleh warna putih bersih. Proses ini memanfaatkan sifat adsorpsi dari koloid.
    2. Penggunaan norit --> Norit adalah tablet obat yang terbuat dari karbon aktif. Ketika diminum, norit dapat membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau zat racun (di usus).
    3. Penjernihan air --> Penjernihan air dilakukan dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam air. Aluminium sulfat akan terhidrolisis membentuk koloid aluminium hidroksida. Aluminium hidroksida inilah yang berperan menyerap zat warna atau zat pencemar dalam air. Proses ini memanfaatkan sifat adsorpsi dari koloid.
    4. Pembentukan delta di muara sungai --> Pembentukan delta terjadi karena koloid tanah liat mengalami penggumpalan ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. Peristiwa ini disebabkan oleh sifat koagulasi pada koloid.

    Jadi proses yang tidak memanfaatkan sifat adsorpsi dari koloid adalah pembentukan delta di muara sungai.

  • Pilgan

    Peristiwa-peristiwa berikut dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh dari sifat koagulasi koloid, kecuali ....

    A

    penggunaan norit

    B

    pencegahan polusi udara

    C

    pengolahan karet dari bahan lateks

    D

    pembentukan delta di muara sungai

    E

    penambahan tawas pada lumpur koloidal dalam air

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Analis opsi jawaban

    1. Pembentukan delta di muara sungai --> Pembentukan delta terjadi karena koloid tanah liat mengalami penggumpalan ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. Peristiwa ini termasuk peristiwa koagulasi.
    2. Pengolahan karet dari lateks --> Pada proses pengolahan, karet dalam lateks ditambahkan asam format sehingga terjadi penggumpalan. Peristiwa ini termasuk peristiwa koagulasi atau penggumpalan.
    3. Penambahan tawas pada lumpur koloidal dalam air --> Penambahan tawas ini akan menyebabkan lumpur menggumpal. Sol tanah liat yang bermuatan negatif akan digumpalkan oleh ion aluminium (Al3+) dari tawas. Peristiwa ini termasuk peristiwa koagulasi atau penggumpalan.
    4. Pencegahan polusi udara. Pencegahan polusi udara dapat dilakukan dengan menggumpalkan asap atau debu yang dihasilkan menggunakan alat koagulasi listrik. Alat ini memanfaatkan sifat koagulasi (penggumpalan) dari koloid.
    5. Penggunaan norit. Norit adalah tablet obat yang terbuat dari karbon aktif. Ketika diminum, norit dapat membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau zat racun (di usus).

    Jadi peristiwa-peristiwa berikut dalam kehidupan sehari-hari yang bukan merupakan contoh dari sifat koagulasi koloid adalah penggunaan norit.

  • Pilgan

    Mengapa agar-agar mampu mengadsorpsi mediumnya sedangkan mayones tidak?

    A

    Kelarutan agar-agar pada mediumnya lebih rendah dibanding mayones.

    B

    Pada konsentrasi yang tinggi, kestabilan agar-agar lebih rendah dibanding mayones.

    C

    Penambahan larutan elektrolit akan menggumpalkan agar-agar sehingga lebih mudah larut.

    D

    Terdapat gugus ionik atau gugus polar pada agar-agar yang tidak dimiliki mayones.

    E

    Terdapat ikatan kovalen yang menyebabkan sifat adsorpsi agar-agar tinggi.

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.

    • Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
    • Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.

    Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

    • Contoh dari koloid hidrofil adalah agar-agar, kanji, dan gelatin.
    • Contoh dari koloid hidrofob adalah mayones, sol belerang, dan susu.

    Agar-agar lebih mudah menyerap atau mengadsoprsi medium dispersinya (air) karena agar-agar merupakan koloid hidrofil di mana koloid jenis ini memiliki gugus ionik atau gugus polar di permukaannya. Gugus polar ini dapat berinteraksi sangat baik dengan air karena air termasuk senyawa polar. Sedangkan mayones termasuk koloid hidrofob di mana tidak terdapat gugus polar yang mampu berinteraksi dengan air (senyawa polar).

    Jadi agar-agar mampu mengadsorpsi mediumnya sedangkan mayones tidak, sebab terdapat gugus ionik atau gugus polar pada agar-agar yang tidak dimiliki mayones.

  • Pilgan

    Koloid berikut tidak mudah mengalami penggumpalan jika ditambahkan larutan elektrolit, yaitu ....

    A

    mayones

    B

    sol belerang

    C

    susu

    D

    kanji

    E

    sol sulfida

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.

    • Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
    • Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.

    Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

    • Contoh dari koloid hidrofil adalah agar-agar, kanji, dan gelatin.
    • Contoh dari koloid hidrofob adalah mayones, sol belerang, sol sulfida, dan susu.

    Koloid hidrofil memiliki gugus ionik atau gugus polar di permukaannya sehingga mampu berinteraksi sangat baik dengan air (air termasuk senyawa polar). Interaksi yang kuat dengan medium dispersi/air akan menyebabkan larutan elektrolit sulit menggumpalkan koloid jenis ini. Sebaliknya, koloid hidrofob akan sangat mudah menggumpal dengan penambahan larutan elektrolit.

    Jadi koloid yang tidak mudah mengalami penggumpalan jika ditambahkan elektrolit adalah kanji.

  • Pilgan

    Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut!

    1. Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut.
    2. Petir yang terbentuk pada hari hujan yang cerah.
    3. Berkas sinar matahari melalui celah daun di pagi hari yang berkabut.
    4. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berdebu.
    5. Sinar blitz dari kamera yang diarahkan pada pemandangan.

    Dari beberapa peristiwa di atas, yang menunjukkan efek Tyndall adalah ....

    A

    1, 3, dan 4

    B

    2, 4, dan 5

    C

    1, 2, dan 3

    D

    2, 3, dan 4

    E

    3, 4, dan 5

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Peristiwa yang menunjukkan efek Tyndall.

    • Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut.
    • Berkas sinar matahari melalui celah daun di pagi hari yang berkabut.
    • Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berdebu.

    Kabut merupakan koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi gas. Sementara debu adalah koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi gas. Kabut dan debu bisa menghamburkan cahaya lampu atau cahaya matahari karena adanya efek Tyndall tersebut.

    Jadi peristiwa yang menunjukkan efek Tyndall adalah nomor 1, 3, dan 4.

  • Pilgan

    Dialisis merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menghilangkan ion-ion pengganggu dalam suatu koloid. Pemanfaatan teknik ini dalam dunia medis sangat penting yaitu untuk tujuan pembersihan atau cuci darah. Prinsip kerja dari mesin dialisis adalah ....

    A

    pemisahan ion pengganggu dari sistem darah

    B

    penambahan ion-ion elektrolit ke dalam darah

    C

    penambahan kandungan urea dalam darah

    D

    peningkatan kelarutan zat-zat dalam darah

    E

    penurunan tingkat kekentalan darah

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.

    Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dalam suatu pelarut karena difusi melalui membran semipermeabel. Dialisis ini dapat digunakan untuk proses cuci darah yaitu memisahkan ion-ion pengganggu dari darah (koloid).

    Cara kerjanya yaitu darah akan dialirkan ke mesin dialisis yang di dalamnya terdapat selaput semipermeabel. Ion-ion pengganggu akan melewati (lolos) dari membran sehingga terpisah dari darah dan dibuang. Darah yang memiliki ukuran partikel lebih besar tidak akan melewati selaput semipermeabel dan dipompa kembali ke dalam tubuh.

    Jadi prinsip kerja dari mesin dialisis adalah pemisahan ion pengganggu dari sistem darah.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.