Teks persuasi memiliki beberapa unsur kebahasaan, di antaranya:
- Kata kerja penjelasan. Kata kerja untuk menyatakan penjelasan, contoh: ialah, adalah, dan merupakan.
- Konjungsi tujuan. Kata hubung untuk menghubungkan tujuan suatu pernyataan, contoh: untuk, agar, dan supaya.
- Konjungsi sebab akibat. Kata hubung untuk menghubungkan sebab dan akibat suatu pernyataan, contoh: hingga, maka, sebab, sampai, dan sehingga.
- Kata tugas yang menyatakan ajakan atau larangan. Contoh kata tugas ajakan: ayo, mari, hendaknya, sebaiknya, perlu. Contoh kata tugas larangan: hindari, jangan, dilarang.
- Penggunaan partikel lah dan kah. Kata tugas untuk mempertegas saran, ajakan, atau larangan. Contoh: marilah, janganlah, bolehkah.
Jadi yang bukan unsur kebahasaan teks persuasi adalah menggunakan metafora.