Gaya Coriolis ditemukan oleh ilmuwan Prancis, Gaspard Gustave Coriolis. Coriolis menerangkan bahwa "Benda yang bergerak lurus dalam kerangka acuan yang berputar akan terlihat berbelok bagi pengamat yang sedang diam di dalam kerangka acuan tersebut."
Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Namun, adanya rotasi Bumi menimbulkan gaya Coriolis, yang menyebabkan arah angin berbelok. Pada belahan bumi utara (BBU), angin berbelok ke arah kanan. Sedangkan pada belahan bumi selatan (BBS), angin berbelok ke arah kiri.