Latihan Fisika Kelas XI Pemantulan Cahaya
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Fisika
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

1. 7
2. 3
3. 2
4. 0
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.

    (1) Bayangan yang terbentuk di ruang IV bersifat maya, tegak, diperbesar.

    (2) Bayangan yang terbentuk di ruang III dihasilkan oleh benda di ruang II.

    (3) Benda yang diletakkan di ruang II akan menghasilkan bayangan nyata, terbalik, diperkecil.

    (4) Bayangan yang terbentuk di ruang II bersifat nyata, tegak, diperkecil.

    Pernyataan yang benar tentang sifat bayangan di cermin cekung adalah ....

    A

    (1), (2), dan (4)

    B

    (1), (2), dan (3)

    C

    (2) dan (3)

    D

    (1), (3), dan (4)

    E

    (2), (3), dan (4)

    Pembahasan:

    Letak benda dan letak bayangan di cermin cekung dibagi atas 4 ruang, yaitu ruang I, II, III, dan IV seperti pada gambar.

    Mengikuti tiga sinar istimewa dan pembagian ruang tersebut, diperoleh 4 ciri sifat bayangan di cermin cekung yaitu:

    1. Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu 5.
    2. Jika ruang bayangan lebih besar dari ruang benda, maka sifat bayangannya adalah di perbesar.
    3. Jika ruang bayangan lebih kecil dari ruang benda, maka sifat bayangannya di perkecil.
    4. Hanya bayangan di ruang IV yang bersifat maya dan tegak, selain itu bersifat nyata dan terbalik.

    Sehingga:

    • Ketika benda di ruang I, maka bayangan benda akan ada di ruang IV dan bersifat maya, tegak, diperbesar.
    • Ketika benda di ruang II, maka bayangan benda akan ada di ruang III dan bersifat nyata, terbalik diperbesar.
    • Ketika benda di ruang III atau di tempat jauh tak hingga, maka bayangan benda akan ada di ruang II dan bersifat nyata, terbalik, diperkecil.

    Hal yang perlu diingat adalah bayangan nyata terbentuk oleh perpotongan sinar-sinar pantul (terletak di depan cermin). Sedangkan bayangan maya terbentuk oleh perpanjangan sinar-sinar pantul (terletak di belakang cermin).

    Jadi, pernyataan yang benar tentang sifat bayangan di cermin cekung adalah (1), (2), dan (4).

  • Pilgan

    Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini!

    (1) Nyata

    (2) Perbesarannya adalah 1

    (3) Tegak dan menghadap berlawan arah

    (4) Jarak benda dan jarak bayangan ke cermin sama

    Pernyataan yang benar tentang sifat bayangan pada cermin datar adalah ....

    A

    (1), (2), dan (3)

    B

    (1), (2), (3), dan (4)

    C

    (2), (3), dan (4)

    D

    (1), (3), dan (4)

    E

    (1), (2), dan (4)

    Pembahasan:

    Cermin datar merupakan cermin yang memiliki permukaan datar. Pada permukaan cermin yang rata (tidak retak) pemantulan akan terjadi secara teratur. Pada cermin datar juga berlaku hukum pemantulan cahaya oleh Snellius. Berdasarkan hasil pemantulan cahaya pada cermin datar, terdapat empat sifat bayangan pada cermin datar antara lain:

    1. Bayangan bersifat maya, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.
    2. Ukuran bayangan sama besar dengan bendanya, sehingga perbesarannya adalah 1.
    3. Tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya.
    4. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan dari cermin.

    Jadi, pernyataan yang benar tentang sifat bayangan pada cermin datar adalah (2), (3), dan (4).

  • Pilgan

    Pohon setinggi 3 m berada 1 m di depan kaca spion mobil Andi. Jika jarak fokus kaca spion mobil Andi adalah 2 cm, maka perbesaran bayangan pohon adalah ....

    A

    13\frac{1}{3} kali

    B

    16\frac{1}{6} kali

    C

    15\frac{1}{5} kali

    D

    149\frac{1}{49} kali

    E

    151\frac{1}{51} kali

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Tinggi pohon hh = 3 m

    Jarak pohon ke kaca spion ss = 1 m = 100 cm

    Jarak fokus kaca spion ff = 2 cm

    Ditanya:

    Perbesaran bayangan M=M=?

    Dijawab:

    Kaca spion merupakan aplikasi dari cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari. Cermin cembung merupakan cermin lengkung yang mana permukaannya melengkung ke luar. Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cembung selalu maya, tegak, diperkecil. Titik fokus cermin cembung terletak di belakang cermin, sehingga bernilai negatif. Secara matematis, untuk menghitung jarak bayangan benda pada cermin cembung sama dengan cermin cekung hanya saja fokusnya bernilai negatif, sehingga menggunakan persamaan berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{-f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    atau

    2R=1s+1s\frac{2}{-R}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    Sedangkan perbesaran bayangan benda di depan cermin cembung secara matematis dirumuskan melalui persamaan berikut.

    M=hh=ssM=\left|\frac{h'}{h}\right|=\left|\frac{s'}{s}\right|

    Dengan MM adalah perbesaran bayangan, hh' adalah tinggi bayangan, dan hh tinggi benda.

    Untuk menentukan perbesaran pohon, mula-mula menentukan jarak bayangan pohon terlebih dahulu sebagai berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{-f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    12=1100+1s\frac{1}{-2}=\frac{1}{100}+\frac{1}{s'}

    1s=121100\frac{1}{s'}=\frac{1}{-2}-\frac{1}{100}

    1s=501001100\frac{1}{s'}=\frac{-50}{100}-\frac{1}{100}

    1s=51100\frac{1}{s'}=\frac{-51}{100}

    s=10051s'=-\frac{100}{51} cm

    Selanjutnya menentukan nilai perbesaran pohon.

    M=ssM=\left|\frac{s'}{s}\right|

    M=10051100M=\left|\frac{-\frac{100}{51}}{100}\right|

    M=151M=\frac{1}{51} kali

    Jadi, perbesaran bayangan pohon adalah 151\frac{1}{51}kali.

  • Pilgan

    Suatu cermin cembung memiliki jarak fokus 5 cm. Di mana benda harus diletakkan agar bayangan yang dihasilkan berjarak 3 cm di belakang cermin?

    A

    7,5 cm di belakang cermin cembung

    B

    7,5 cm di depan cermin cembung

    C

    2,5 cm di depan cermin cembung

    D

    5,0 cm di depan cermin cembung

    E

    2,5 cm di belakang cermin cembung

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jarak fokus cermin cembung ff = 5 cm

    Jarak bayangan benda ss' = - 3 cm \rightarrow karena berada di belakang cermin cembung

    Ditanya:

    Jarak benda s=s=?

    Dijawab:

    Cermin cembung merupakan cermin lengkung yang mana permukaannya melengkung ke luar. Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cembung selalu maya, tegak, diperkecil. Titik fokus cermin cembung terletak di belakang cermin, sehingga bernilai negatif. Secara matematis, untuk menghitung jarak bayangan benda pada cermin cembung sama dengan cermin cekung hanya saja fokusnya bernilai negatif, sehingga menggunakan persamaan berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{-f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    atau

    2R=1s+1s\frac{2}{-R}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    Maka, jarak benda dapat dihitung mellaui persamaan berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{-f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    15=1s+13\frac{1}{-5}=\frac{1}{s}+\frac{1}{-3}

    1s=1513\frac{1}{s}=\frac{1}{-5}-\frac{1}{-3}

    1s=315+515\frac{1}{s}=\frac{-3}{15}+\frac{5}{15}

    1s=215\frac{1}{s}=\frac{2}{15}

    s=152s=\frac{15}{2}

    s=+7,5s=+7,5 cm

    Tanda positif menunjukkan bahwa benda diletakkan di depan cermin.

    Jadi, benda harus diletakkan 7,5 cm di depan cermin cembung agar menghasilkan bayangan yang berjarak 3 cm di belakang cermin.

  • Pilgan

    Botol Anik terletak 6 cm di depan cermin cekung. Jika perbesaran bayangan botol adalah 0,5 kali, maka panjang fokus cermin cekung tersebut adalah ....

    A

    5 cm

    B

    3 cm

    C

    1 cm

    D

    4 cm

    E

    2 cm

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jarak botol ke cermin cekung ss = 6 cm

    Perbesaran bayangan botol MM = 0,5 kali

    Ditanya:

    Jarak fokus cermin cekung f=f=?

    Dijawab:

    Cermin cekung merupakan cermin lengkung yang permukaannya melengkung ke dalam. Cermin cekung bersifat konvergen, artinya mengumpukan sinar yang datang padanya. Pada cermin cekung, titik fokus terletak di depan cermin sehingga bernilai positif. Secara matematis, untuk menghitung jarak bayangan benda pada cermin cekung adalah dengan menggunakan persamaan berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    atau

    2R=1s+1s\frac{2}{R}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    Sedangkan perbesaran bayangan benda di depan cermin secara matematis dirumuskan melalui persamaan berikut.

    M=hh=ssM=\left|\frac{h'}{h}\right|=\left|\frac{s'}{s}\right|

    Dengan MM adalah perbesaran bayangan, hh' adalah tinggi bayangan, dan hh tinggi benda.

    Maka, berdasarkan nilai perbesaran bayangannya dapat dihitung jarak bayangan benda yaitu:

    M=ssM=\left|\frac{s'}{s}\right|

    0,5=s60,5=\left|\frac{s'}{6}\right|

    s=(0,5)(6)s'=\left(0,5\right)\left(6\right)

    s=3s'=3 cm

    Maka jarak fokus dapat dihitung melalui persamaan berikut

    1f=1s+1s\frac{1}{f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    1f=16+13\frac{1}{f}=\frac{1}{6}+\frac{1}{3}

    1f=16+26\frac{1}{f}=\frac{1}{6}+\frac{2}{6}

    1f=36\frac{1}{f}=\frac{3}{6}

    f=63f=\frac{6}{3}

    f=2f=2 cm

    Jadi, panjang fokus cermin cekung tersebut adalah 2 cm.

  • Pilgan

    Suatu benda setinggi 1 cm terletak 15 cm di depan cermin cekung. Jika jarak fokus cermin cekung adalah 6 cm, maka bayangan benda terletak sejauh ....

    A

    5 cm di depan cermin

    B

    21 cm di depan cermin

    C

    5 cm di belakang cermin

    D

    10 cm di belakang cermin

    E

    10 cm di depan cermin

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Tinggi benda hh = 1 cm

    Jarak benda ke cermin cekung ss = 15 cm

    Jarak fokus cermin cekung ff = 6 cm

    Ditanya:

    Jarak bayangan benda s=s'=?

    Dijawab:

    Cermin cekung merupakan cermin lengkung yang permukaannya melengkung ke dalam. Cermin cekung bersifat konvergen, artinya mengumpukan sinar yang datang padanya. Pada cermin cekung, titik fokus terletak di depan cermin sehingga bernilai positif. Secara matematis, untuk menghitung jarak bayangan benda pada cermin cekung adalah dengan menggunakan persamaan berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    atau

    2R=1s+1s\frac{2}{R}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    Maka, berdasarkan informasi pada soal dapat dilihat bahwa benda terletak di ruang III, sehingga bayangan benda akan berada di ruang II (di depan cermin). Jarak bayangan benda tersebut dari pusat cermin cekung yaitu:

    1f=1s+1s\frac{1}{f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    1s=1f1s\frac{1}{s'}=\frac{1}{f}-\frac{1}{s}

    1s=sff s\frac{1}{s'}=\frac{s-f}{f\ s}

    s=f ssfs'=\frac{f\ s}{s-f}

    s=(6)(15)156s'=\frac{\left(6\right)\left(15\right)}{15-6}

    s=909s'=\frac{90}{9}

    s=10s'=10 cm

    Jadi, bayangan benda terletak sejauh 10 cm di depan cermin.

  • Pilgan

    Dua cermin datar P dan Q disusun berhadapan dan membentuk sudut 6565^{\circ}. Seberkas cahaya jatuh pada permukaan cermin P dengan sudut datang 4545^{\circ}. Jika cahaya tersebut dipantulkan pada cermin Q, maka sudut pantul terhadap cermin Q adalah ....

    A

    4040^{\circ}

    B

    3030^{\circ}

    C

    4545^{\circ}

    D

    2020^{\circ}

    E

    5050^{\circ}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Sudut antara kedua cermin α=65\alpha=65^{\circ}

    Sudut datang cermin P Pi=45\angle\text{P}_i=45^{\circ}

    Ilustrasi gambar berdasarkan soal:

    Ditanya:

    Sudut pantul terhadap cermin Q Qr=\angle\text{Q}_r=?

    Dijawab:

    Ketika seberkas cahaya mengenai suatu permukaan bidang, maka berkas cahaya tersebut akan terpantulkan. Peristiwa ini disebut dengan pemantulan cahaya. Pemantulan cahaya merupakan proses terpancarnya kembali cahaya ke arah yang berlawanan dari arah datangnya cahaya. Pemantulan cahaya pada cermin datar berlaku hukum pemantulan cahaya oleh Snellius yang merumuskan bahwa:

    1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
    2. Sudut datang (i)\left(i\right) sama dengan sudut pantul (r)\left(r\right)  i = r\rightarrow\ i\ =\ r

    Berdasarkan ilustrasi gambar berikut.

    Pemantulan pada cermin datar P dan cermin datar Q berlaku hukum pemantulan cahaya Snellius. Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, besar sudut datang pada cermin P adalah sama dengan besar sudut pantulnya, sehingga:

    Pi=Pr=45\angle\text{P}_i=\angle\text{P}_r=45^{\circ}

    Berdasarkan ilustrasi gambar, nilai sudut β\beta pada cermin P dapat dihitung melalui persamaan berikut.

    Pr+β=90\angle\text{P}_r+\beta=90^{\circ}

    45+β=9045^{\circ}+\beta=90^{\circ}

    β=9045\beta=90^{\circ}-45^{\circ}

    β=45\beta=45^{\circ}

    Secara matematis jumlah sudut dalam segitiga adalah 180180^{\circ}, sehingga berlaku bahwa:

    α+β+γ=180\alpha+\beta+\gamma=180^{\circ}

    Maka

    65+45+γ=18065^{\circ}+45^{\circ}+\gamma=180^{\circ}

    110+γ=180110^{\circ}+\gamma=180^{\circ}

    γ=180110\gamma=180^{\circ}-110^{\circ}

    γ=70\gamma=70^{\circ}

    Melalui nilai sudut γ\gamma, maka dapat dihitung besar sudut datang terhadap cermin Q (Qi\angle\text{Q}_i) dengan persamaan berikut.

    Qi+γ=90\angle\text{Q}_i+\gamma=90^{\circ}

    Qi+70=90\angle\text{Q}_i+70^{\circ}=90^{\circ}

    Qi=9070\angle\text{Q}_i=90^{\circ}-70^{\circ}

    Qi=20\angle\text{Q}_i=20^{\circ}

    Qi\angle\text{Q}_i merupakan sudut datang pada cermin Q, sedangkan Qr\angle\text{Q}_r adalah sudut pantul pada cermin Q. Sesuai dengan hukum pemantulan cahaya, Qr=Qi\angle\text{Q}_r=\angle\text{Q}_i, maka Qr=20\angle\text{Q}_r=20^{\circ} .

    Jadi, sudut pantul terhadap cermin Q adalah 2020^{\circ}.

  • Pilgan

    Pensil setinggi 9 cm berada 6 cm di depan cermin cembung. Jika jari-jari kelengkungan cermin cembung adalah 6 cm, maka tinggi bayangan pensil adalah sebesar ....

    A

    4,5 cm

    B

    1,5 cm

    C

    4 cm

    D

    3 cm

    E

    0,6 cm

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Tinggi pensil hh = 9 cm

    Jarak pensil ke cermin cembung ss = 6 cm

    Jari-jari kelengkungan cermin cembung RR = 6 cm

    Ditanya:

    Tinggi bayangan h=h'=?

    Dijawab:

    Cermin cembung merupakan cermin lengkung yang mana permukaannya melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung terletak di belakang cermin, sehingga bernilai negatif. Secara matematis, untuk menghitung jarak bayangan benda pada cermin cembung sama dengan cermin cekung hanya saja fokusnya bernilai negatif, sehingga menggunakan persamaan berikut.

    1f=1s+1s\frac{1}{-f}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    atau

    2R=1s+1s\frac{2}{-R}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    Sedangkan perbesaran bayangan benda di depan cermin cembung secara matematis dirumuskan melalui persamaan berikut.

    M=hh=ssM=\left|\frac{h'}{h}\right|=\left|\frac{s'}{s}\right|

    Dengan MM adalah perbesaran bayangan, hh' adalah tinggi bayangan, dan hh tinggi benda.

    Sehingga, untuk menentukan tinggi bayangan pensil maka harus menentukan nilai perbesaran pensil terlebih dahulu dari jarak benda dan jarak bayangan.

    Mula-mula menentukan jarak bayangan pensil.

    2R=1s+1s\frac{2}{-R}=\frac{1}{s}+\frac{1}{s'}

    26=16+1s\frac{2}{-6}=\frac{1}{6}+\frac{1}{s'}

    1s=2616\frac{1}{s'}=\frac{2}{-6}-\frac{1}{6}

    1s=36\frac{1}{s'}=\frac{-3}{6}

    s=63s'=-\frac{6}{3} cm

    s=2s'=-2 cm

    Selanjutnya menentukan nilai perbesaran pensil.

    M=ssM=\left|\frac{s'}{s}\right|

    M=26M=\left|\frac{-2}{6}\right|

    M=13M=\frac{1}{3} kali

    Berdasarkan nilai perbesaran tersebut maka dapat dihitung tinggi bayangan benda yaitu.

    M=hhM=\left|\frac{h'}{h}\right|

    h=M hh'=M\ h

    h=(13)(9)h'=\left(\frac{1}{3}\right)\left(9\right)

    h=3h'=3 cm

    Jadi, tinggi bayangan pensil adalah sebesar 3 cm.

  • Pilgan

    Suatu tembok selebar 20 m terletak sejauh 25 m di depan cermin datar. Nicko berdiri di depan cermin datar tersebut sejauh x meter. Cermin tersebut memiliki panjang 2 m dan terletak tepat di tengah seperti pada gambar.

    Jika letak mata Nicko tepat pada pertengahan cermin dan Nicko dapat melihat seluruh lebar tembok yang berada di belakangnya, maka nilai x maksimum adalah ....

    A

    2,50 m

    B

    2,87 m

    C

    2,27 m

    D

    2,80 m

    E

    2,78 m

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Ilustrasi gambar:

    Lebar tembok AB = 20 m

    Jarak tembok-cermin BC = 25 m

    Panjang cermin datar ED = 2 m

    Ditanya:

    Jarak mata Nicko ke cermin x=\text{x}= ?

    Dijawab:

    Mula-mula menggambar diagram jalannya sinar pembentukan bayangan tembok seperti berikut.

    Berdasarkan diagram sinar di atas, agar seluruh lebar tembok belakang tampak pada cermin, sinar dari titik atas tembok (A) yang mengenai titik atas cermin (E) harus dipantulkan ke mata. Sinar pantulannya adalah EM. Jika EM diperpanjang ke belakang cermin, maka akan diperoleh titik A' yang merupakan bayangan dari A. Sedangkan sinar dari titik bawah tembok (B) yang mengenai titik bawah cermin (D) harus dipantulkan ke mata. Sinar pantulannya adalah DM. Jika DM diperpanjang ke belakang cermin, maka akan diperoleh titik B' yang merupakan bayangan dari B.

    Berdasarkan informasi pada soal, panjang cermin DE adalah 2 m, maka

    DO=OE=12DE\text{DO}=\text{OE}=\frac{1}{2}\text{DE}

    DO=OE=12(2)\text{DO}=\text{OE}=\frac{1}{2}\left(2\right)

    DO=OE=1\text{DO}=\text{OE}=1 m

    Sedangkan lebar tembok AB adalah 20 m, sehingga

    AF=FB=12AB\text{AF}=\text{FB}=\frac{1}{2}\text{AB}

    AF=FB=12(20)\text{AF}=\text{FB}=\frac{1}{2}\left(20\right)

    AF=FB=10\text{AF}=\text{FB}=10 m

    Berdasarkan diagram sinar, untuk menghitung nilai xx dapat menggunakan persamaan matematis tanθ\tan\theta yang berlaku pada segitiga siku-siku MOD dan MF'B' seperti berikut.

    MODtanθ=DOMO=1x\triangle\text{}\text{MOD}\rightarrow\tan\theta=\frac{\text{DO}}{\text{MO}}=\frac{1}{\text{x}} ........ (1)

    MF’B’ tanθ=B’F’MF=B’F’MO+OF=1025+x\triangle\text{MF'B'}\ \rightarrow\tan\theta=\frac{\text{B'F'}}{\text{MF}}=\frac{\text{B'F'}}{\text{MO}+\text{OF}}=\frac{10}{25+\text{x}} ........ (2)

    Karena persamaan (1) dan (2) sama, maka

    1x=1025+x\frac{1}{\text{x}}=\frac{10}{25+\text{x}}

    25+x=10x25+\text{x}=10\text{x}

    10xx=2510\text{x}-\text{x}=25

    9x=259\text{x}=25

    x=259\text{x}=\frac{25}{9}

    x=2,78\text{x}=2,78 m

    Jadi, nilai x maksimum adalah 2,78 m.

  • Pilgan

    Dua cermin datar A dan B disusun berhadapan dan membentuk sudut 6060^{\circ} seperti pada gambar.

    Seberkas cahaya jatuh pada permukaan cermin A dengan sudut datang Ai\angle\text{A}_i dan cahaya tersebut kemudian dipantulkan pada cermin B. Jika maka sudut pantul terhadap cermin B adalah 3737^{\circ}, maka besar sudut datang pada cermin A adalah ....

    A

    3737^{\circ}

    B

    5353^{\circ}

    C

    2020^{\circ}

    D

    2323^{\circ}

    E

    4545^{\circ}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Sudut antara kedua cermin α=60\alpha=60^{\circ}

    Ilustrasi gambar berdasarkan soal:

    Sudut pantul cermin B Br=37\angle\text{B}_r=37^{\circ}

    Ditanya:

    Sudut datang pada cermin A Ai=\angle\text{A}_i= ?

    Dijawab:

    Ketika seberkas cahaya mengenai suatu permukaan bidang, maka berkas cahaya tersebut akan terpantulkan. Peristiwa ini disebut dengan pemantulan cahaya. Pemantulan cahaya merupakan proses terpancarnya kembali cahaya ke arah yang berlawanan dari arah datangnya cahaya. Pemantulan cahaya pada cermin datar berlaku hukum pemantulan cahaya oleh Snellius yang merumuskan bahwa:

    1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
    2. Sudut datang (i)\left(i\right) sama dengan sudut pantul (r)\left(r\right)  i = r\rightarrow\ i\ =\ r

    Berdasarkan ilustrasi gambar berikut.

    Pemantulan pada cermin datar A dan cermin datar B berlaku hukum pemantulan cahaya Snellius. Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, besar sudut datang pada cermin B adalah sama dengan besar sudut pantulnya, sehingga:

    Bi=Br=37\angle\text{B}_i=\angle\text{B}_r=37^{\circ}

    Berdasarkan ilustrasi gambar, nilai sudut γ\gamma pada cermin B dapat dihitung melalui persamaan berikut.

    Bi+γ=90\angle\text{B}_i+\gamma=90^{\circ}

    37+γ=9037^{\circ}+\gamma=90^{\circ}

    γ=9037\gamma=90^{\circ}-37^{\circ}

    β=53\beta=53^{\circ}

    Secara matematis jumlah sudut dalam segitiga adalah 180180^{\circ}, sehingga berlaku bahwa:

    α+β+γ=180\alpha+\beta+\gamma=180^{\circ}

    Maka

    60+β+53=18060^{\circ}+\beta+53^{\circ}=180^{\circ}

    113+β=180113^{\circ}+\beta=180^{\circ}

    β=180113\beta=180^{\circ}-113^{\circ}

    β=67\beta=67^{\circ}

    Melalui nilai sudut β\beta, maka dapat dihitung besar sudut pantul terhadap cermin A (Ar\angle\text{A}_r) dengan persamaan berikut.

    Ar+β=90\angle\text{A}_r+\beta=90^{\circ}

    Ar+67=90\angle\text{A}_r+67^{\circ}=90^{\circ}

    Ar=9067\angle\text{A}_r=90^{\circ}-67^{\circ}

    Ar=23\angle\text{A}_r=23^{\circ}

    Ar\angle\text{A}_r merupakan sudut pantul pada cermin A, sedangkan Ai\angle\text{A}_i adalah sudut datang pada cermin A. Sesuai dengan hukum pemantulan cahaya, Ar=Ai\angle\text{A}_r=\angle\text{A}_i, maka Ai=23\angle\text{A}_i=23^{\circ} .

    Jadi, besar sudut datang pada cermin A adalah 2323^{\circ}.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.