Latihan Fisika Kelas XII Bentuk, Kekekalan, dan Jenis Energi
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Fisika
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

 
1. 6
2. 4
3. 3
4. 1
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berjenis pumped hydro merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan energi listrik. Yang dilakukan oleh PLTA ketika energi listrik berlebih adalah ....

    A

    mengelektrolisis air menjadi hidrogen dan oksigen.

    B

    membakar hidrogen menggunakan oksigen

    C

    mengonversi energi kimia menjadi energi listrik

    D

    mengalirkan air ke reservoir yang lebih rendah

    E

    menyimpan air pada reservoir yang lebih tinggi

    Pembahasan:

    Di beberapa kasus, seperti pada siang hari, energi listrik yang dapat diproduksi oleh pembangkit-pembangkit listrik sangat melimpah sehingga melebihi kebutuhan konsumsinya. Hal ini menyebabkan energi tersebut harus disimpan.

    Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berjenis pumped hydro bekerja dengan cara menggunakan energi listrik yang berlebih untuk memompa air ke reservoir yang lebih tinggi agar memiliki energi potensial yang besar. Ketika terjadi kekurangan listrik, air kembali dialirkan ke reservoir rendah untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik.

    Jadi, yang dilakukan oleh PLTA ketika energi listrik berlebih adalah menyimpan air pada reservoir yang lebih tinggi.

  • Pilgan

    Dua pembangkit berikut yang memiliki cara kerja yang sama dalam memproduksi listrik namun hanya berbeda pada bahan bakar utamanya adalah .... (pilih semua jawaban yang benar!)

    A

    pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

    B

    pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

    C

    pembangkit listrik tenaga panas surya (PLTS)

    D

    pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)

    E

    pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)

    Pembahasan:

    Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara memanfaatkan energi potensial air di permukaan tinggi untuk menjadi energi kinetik dan memutar turbin. Sementara pembangkit listrik tenaga panas surya (PLTS) menggunakan cahaya matahari untuk menggerakkan elektron pada sel surya dan menghasilkan listrik. Kedua pembangkit tersebut tidak mengalami proses pembakaran.

    Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sama-sama menggunakan pembakaran untuk menghasilkan energi panas yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Namun, PLTG berbeda dari PLTU dan PLTN karena menggunakan siklus gas (siklus Brayton) sementara PLTU dan PLTU menggunakan siklus uap (siklus Rankine).

    Jadi, dua pembangkit berikut yang memiliki cara kerja yang sama dalam memproduksi listrik namun hanya berbeda pada bahan bakar utamanya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

  • Pilgan

    Watermill Images | Free Vectors, Stock Photos & PSD

    Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di sebuah desa memanfaatkan air sungai dengan debit 5 m3/s. Beda ketinggian dari inlet dan outlet PLTMH ini adalah 2 m. Daya maksimum yang bisa dihasilkan PLTMH ini adalah sebesar .... (diketahui massa jenis air = 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi = 10 m/s2)

    A

    200 kW

    B

    400 kW

    C

    100 kW

    D

    300 kW

    E

    500 kW

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa jenis air ρ\rho = 1.000 kg/m3

    Ketinggian air hh = 2 m

    Debit air QQ = 5 m3/s

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s2

    Ditanya:

    Daya maksimum PP = ?

    Jawab:

    Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi kinetik dari fluida yang mengalir. Pembangkit jenis ini mirip dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) namun skala penerapannya lebih kecil. Fluida yang mengalir dari ketinggian tertentu menyimpan energi potensial yang nantinya dapat diubah menjadi energi kinetik menggunakan peralatan tertentu seperti turbin air. Besarnya daya yang disimpan oleh fluida dapat dituliskan dengan persamaan berikut.

    P=ρgQhP=\rho gQh

    ρ\rho merupakan massa jenis fluida (kg/m3), gg merupakan percepatan gravitasi (10 m/s2), QQ merupakan debit fluida (m3/s), dan hh merupakan ketinggian fluida (m).

    P=ρgQhP=\rho gQh

    =(1.000)(10)(5)(2)=\left(1.000\right)\left(10\right)\left(5\right)\left(2\right)

    =100.000=100.000 W

    =100=100 kW (diubah ke dalam satuan kilowatt)

    Jadi, daya maksimum yang bisa dihasilkan PLTMH ini adalah sebesar 100 kW.

  • Pilgan

    Image result for electric distribution freepik

    Energi listrik mengalir dari pembangkit ke konsumen melalui jaringan transmisi. Pada awalnya, daya sebesar 1.000 MW diproduksi oleh pembangkit listrik, lalu melewati trafo step-up dan kehilangan 50 MW untuk dialirkan ke saluran tegangan tinggi. Sepanjang perjalanan melewati saluran tegangan tinggi, daya hilang sebesar 200 MW. Terakhir, trafo step-down menurunkan tegangan agar listrik bisa digunakan oleh konsumen. Proses ini menyebabkan daya listrik berkurang 100 MW. Efisiensi dari jaringan transmisi ini adalah ....

    A

    75%

    B

    45%

    C

    25%

    D

    65%

    E

    90%

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Daya dari pembangkit PinP_{\text{in}} = 1.000 MW

    Rugi trafo step-up PsuP_{\text{su}} = 50 MW

    Rugi saluran PsP_{\text{s}} = 200 MW

    Rugi trafo step-down PsdP_{\text{sd}} = 100 MW

    Ditanya:

    Efisiensi jaringan listrik η\eta = ?

    Jawab:

    Efisiensi merupakan banyaknya energi yang keluar dibanding energi yang masuk. Nilai energi ini berbeda karena adanya rugi-rugi dari setiap unit untuk mengonversi energi. Secara matematis, persamaan efisiensi adalah sebagai berikut.

    EoutEin=η\frac{E_{\text{out}}}{E_{\text{in}}}=\eta

    atau

    PoutPin=η\frac{P_{\text{out}}}{P_{\text{in}}}=\eta di mana PP adalah daya (energi per satuan waktu).

    Hitung besarnya daya keluaran.

    Pout=PinPsuPsPsdP_{\text{out}}=P_{\text{in}}-P_{\text{su}}-P_{\text{s}}-P_{\text{sd}}

    Pout=1.00050200100P_{\text{out}}=1.000-50-200-100

    Pout=650P_{\text{out}}=650 MW

    Sehingga efisiensinya

    η=PoutPin\eta=\frac{P_{\text{out}}}{P_{\text{in}}}

    η=6501.000\eta=\frac{650}{1.000}

    η=0,65=65%\eta=0,65=65\%\text{}

    Jadi, efisiensi dari jaringan transmisi tersebut adalah 65%.

  • Pilgan

    Cahaya matahari merupakan sumber energi yang paling menjanjikan di masa depan terutama untuk Indonesia. Saat ini sumber energi ini belum dimanfaatkan secara maksimal karena beberapa permasalahan berikut, kecuali ....

    A

    sulit bersaing dengan batu bara Indonesia yang masih sangat murah

    B

    posisi Indonesia di dekat khatulistiwa menyebabkan penyinaran sinar matahari tidak maksimal

    C

    cahaya matahari hanya hadir di siang hari sehingga terdapat kekosongan suplai energi di malam hari

    D

    produksi energi cahaya matahari tidak stabil karena bisa adanya faktor cuaca seperti awan dan hujan

    E

    biaya pembangunan PLTS masih relatif mahal dibanding pembangkit jenis lain

    Pembahasan:

    Pembangkitan listrik melalui tenaga matahari dapat dilakukan dengan dua metode yaitu photovoltaic (memanfaatkan radiasi cahaya matahari) dan solar thermal (memanfaatkan panas matahari). Saat ini pemanfaatan energi cahaya matahari di Indonesia belum maksimal karena alasan berikut.

    1. Biaya pembangunan PLTS masih relatif mahal dibanding pembangkit jenis lain terutama PLTU dan PLTG.
    2. Sulit bersaing dengan batu bara Indonesia yang masih sangat murah (biaya pembangkitan listrik dengan batu bara hanya seharga Rp680 per kWh sementara pembangkitan listrik dengan cahaya matahari membutuhkan biaya Rp1.200 per kWh).
    3. Cahaya matahari hanya hadir di siang hari sehingga terdapat kekosongan suplai energi di malam hari.
    4. Produksi energi cahaya matahari tidak stabil karena bisa adanya faktor cuaca seperti awan dan hujan. Fenomena ini disebut intermitensi.

    Sementara itu, peluang terbesar yang bisa didapatkan dari energi cahaya matahari adalah posisi Indonesia di dekat khatulistiwa yang menyebabkan penyinaran matahari maksimal dan merata sepanjang tahun.

    Jadi, yang bukan permasalahan penyebab dimanfaatkan secara maksimal adalah posisi Indonesia di dekat khatulistiwa menyebabkan penyinaran sinar matahari tidak maksimal.

  • Pilgan

    Sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) digunakan untuk menyuplai listrik ke darah dengan beban 10 MW. Pembangkit itu memiliki efisiensi pembakaran 0,5, efisiensi turbin 0,9, dan efisiensi generator 0,8. Besarnya nilai kalor batu bara yang harus dimasukkan ke tungku pembakaran adalah ... per detik.

    A

    27.778 kJ

    B

    22.000 kJ

    C

    30.140 kJ

    D

    29.430 kJ

    E

    24.340 kJ

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Efisiensi pembakaran ηb\eta_{\text{b}} = 0,5

    Efisiensi turbin ηt\eta_{\text{t}} = 0,9

    Efisiensi generator ηg\eta_{\text{g}} = 0,8

    Daya keluaran (listrik) PoutP_{\text{out}} = 10 MW

    Ditanya:

    Daya masukan (baru bara) PinP_{\text{in}} = ?

    Jawab:

    Efisiensi merupakan banyaknya energi yang keluar dibanding energi yang masuk. Nilai energi ini berbeda karena adanya rugi-rugi dari setiap unit untuk mengonversi energi. Secara matematis, persamaan efisiensi adalah sebagai berikut.

    EoutEin=η\frac{E_{\text{out}}}{E_{\text{in}}}=\eta

    atau

    PoutPin=η\frac{P_{\text{out}}}{P_{\text{in}}}=\eta di mana PP adalah daya (energi per satuan waktu).

    Untuk sistem yang memiliki unit-unit pengonversi energi yang disusun secara seri (kasakade), besarnya efisiensi total adalah perkalian dari efisiensi masing-masing unit.

    ηtot=η1×η2×...×ηn\eta_{\text{tot}}=\eta_1\times\eta_2\times...\times\eta_{\text{n}}

    Pada soal ini, pembangkit listrik tenaga uap memiliki unit pembakaran, turbin, dan generator.

    PoutPin=ηtot\frac{P_{\text{out}}}{P_{\text{in}}}=\eta_{\text{tot}}

    Pin=PoutηtotP_{\text{in}}=\frac{P_{\text{out}}}{\eta_{\text{tot}}}

    Pin=Poutηb×ηt×ηgP_{\text{in}}=\frac{P_{\text{out}}}{\eta_{\text{b}}\times\eta_{\text{t}}\times\eta_{\text{g}}}

    =100,5×0,9×0,8=\frac{10}{0,5\times0,9\times0,8}

    =27,778=27,778 MW

    =27.778=27.778 kJ per detik

    Jadi, besarnya nilai kalor batu bara yang harus dimasukkan ke tungku pembakaran adalah 27.780 kJ per detik.

  • Pilgan

    Image result for waterfall freepik

    Sebuah air terjun yang memiliki tinggi 10 m dan debit air 2.000 m3/s dibendung menggunakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). PLTA digunakan untuk membangkitkan energi listrik ke jaringan 75 kV. Jika efisiensi dari PLTA adalah 75%, maka arus listrik yang mengalir sebesar ….

    A

    4 kA

    B

    3 kA

    C

    5 kA

    D

    2 kA

    E

    1 kA

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Ketinggian hh = 10 m

    Debit air QQ = 2.000 m3/s

    Tegangan listrik VV = 75 kV

    Efisiensi PLTA η\eta = 75% = 0,75

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s2

    Massa jenis air ρ\rho = 1.000 kg/m3

    Ditanya:

    Arus listrik yang mengalir II = ?

    Jawab:

    Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi kinetik dari fluida yang mengalir. Fluida yang mengalir dari ketinggian tertentu menyimpan energi potensial yang nantinya dapat diubah menjadi energi kinetik menggunakan peralatan tertentu seperti turbin air. Besarnya daya yang disimpan oleh fluida dapat dituliskan dengan persamaan berikut.

    P=ρgQhP=\rho gQh

    ρ\rho merupakan massa jenis fluida, gg merupakan percepatan gravitasi, QQ merupakan debit fluida, dan hh merupakan ketinggian fluida.

    Cari daya maksimum yang mungkin dihasilkan oleh air terlebih dahulu.

    P=ρgQhP=\rho gQh

    P=(1.000)(10)(2.000)(10)P=\left(1.000\right)\left(10\right)\left(2.000\right)\left(10\right)

    P=200.000.000P=200.000.000 W

    P=200P=200 MW

    Kemudian, cari besarnya daya yang dikonversi menjadi daya listrik.

    PL=ηPP_{\text{L}}=\eta P

    PL=(0,75)(200)P_{\text{L}}=\left(0,75\right)\left(200\right)

    PL=150P_{\text{L}}=150 MW

    Besarnya daya listrik adalah PL=VIP_{\text{L}}=VI di mana VV adalah tegangan listrik dan II adalah arus listrik. Maka, cari besarnya arus listrik.

    PL=VIP_{\text{L}}=VI

    I=PLVI=\frac{P_{\text{L}}}{V}

    I=15075I=\frac{150}{75}

    I=2I=2 kA

    Jadi, arus listrik yang mengalir adalah 2 kA.

  • Pilgan

    Image result for river freepik

    Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dibangun dengan cara membendung sebuah sungai di dataran tinggi yang memiliki ketinggian 5 m dan debit air sebesar 1.000 m3/s. PLTA yang akan dibangun memiliki efisiensi 75% dan langsung terhubung ke tegangan 50 kV. Arus listrik yang mengalir adalah sebesar ….

    A

    250 A

    B

    1.000 A

    C

    500 A

    D

    1.250 A

    E

    750 A

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Ketinggian hh = 5 m

    Debit air QQ = 1.000 m3/s

    Tegangan listrik VV = 50 kV

    Efisiensi PLTA η\eta = 75% = 0,75

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s2

    Massa jenis air ρ\rho = 1.000 kg/m3

    Ditanya:

    Arus listrik yang mengalir II = ?

    Jawab:

    Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi kinetik dari fluida yang mengalir. Fluida yang mengalir dari ketinggian tertentu menyimpan energi potensial yang nantinya dapat diubah menjadi energi kinetik menggunakan peralatan tertentu seperti turbin air. Besarnya daya yang disimpan oleh fluida dapat dituliskan dengan persamaan berikut.

    P=ρgQhP=\rho gQh

    ρ\rho merupakan massa jenis fluida, gg merupakan percepatan gravitasi, QQ merupakan debit fluida, dan hh merupakan ketinggian fluida.

    Cari daya maksimum yang mungkin dihasilkan oleh air terlebih dahulu.

    P=ρgQhP=\rho gQh

    P=(1.000)(10)(1.000)(5)P=\left(1.000\right)\left(10\right)\left(1.000\right)\left(5\right)

    P=50.000.000P=50.000.000 W

    P=50P=50 MW

    Kemudian, cari besarnya daya yang dikonversi menjadi daya listrik.

    PL=ηPP_{\text{L}}=\eta P

    PL=(0,75)(50)P_{\text{L}}=\left(0,75\right)\left(50\right)

    PL=37,5P_{\text{L}}=37,5 MW

    Besarnya daya listrik adalah PL=VIP_{\text{L}}=VI di mana VV adalah tegangan listrik dan II adalah arus listrik. Maka, cari besarnya arus listrik.

    PL=VIP_{\text{L}}=VI

    I=PLVI=\frac{P_{\text{L}}}{V}

    I=37,550I=\frac{37,5}{50}

    I=0,75I=0,75 kA

    I=750I=750 A

    Jadi, arus listrik yang mengalir adalah 750 A.

  • Pilgan

    Image result for small car freepik

    Sebuah mobil city car memiliki massa 750 kg berjalan pada lintasan dengan koefisien gesekan μ\mu = 1 sepanjang 1.000 m. Mesin dari mobil tersebut merupakan mesin pembakaran internal yang memiliki reservoir suhu tinggi pada suhu 1.200 K dan reservoir suhu rendah pada suhu 400 K. Efisiensi dari mesin pembakaran tersebut hanya 50% dari efisiensi maksimalnya yang mungkin dicapai. Besar kalor yang dibutuhkan pada ruang pembakaran untuk menggerakkan mobil tersebut adalah .... (gg = 10 m/s2)

    A

    70 MJ

    B

    45 MJ

    C

    55 MJ

    D

    25 MJ

    E

    35 MJ

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa mobil mm = 750 kg

    Reservoir suhu tinggi THT_{\text{H}} = 1.200 K

    Reservoir suhu rendah TCT_{\text{C}} = 400 K

    Efisiensi mesin η\eta = 50%×ηmaks50\%\times\eta_{\text{maks}}

    Jarak dd = 1.000 m

    Koefisien gesekan μ\mu = 1

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s

    Ditanya:

    Kalor yang dibutuhkan QHQ_{\text{H}} = ?

    Jawab:

    Mesin pembakaran internal merupakan salah satu jenis mesin kalor riil, mesin yang mengubah energi panas (kalor) menjadi energi dalam bentuk lain (usaha), seperti energi mekanik. Mesin Kalor mampu menghasilkan usaha karena menurut Hukum 2 Termodinamika, kalor mengalir secara spontan dari reservoir panas ke reservoir dingin. Mesin carnot adalah bentuk khusus dari mesin kalor yang sangat ideal di mana kalor yang dialirkan akan berbanding lurus dengan suhu pada reservoir sehingga pada mesin carnot berlaku persamaan efisiensi η=1TCTH\eta=1-\frac{T_{\text{C}}}{T_{\text{H}}} di mana TCT_{\text{C}} merupakan suhu di reservoir dingin dan THT_{\text{H}} merupakan suhu di reservoir panas. Suhu harus dinyatakan dalam satuan kelvin.

    Efisiensi ini adalah perbandingan antara energi yang menjadi usaha dengan total kalor yang masuk ke dalam sistem dari reservoir panas, dengan kata lain η=WQH\eta=\frac{W}{Q_{\text{H}}} di mana WW adalah usaha dan QHQ_{\text{H}} adalah kalor dari reservoir panas.

    Pertama, cari terlebih dahulu usaha yang diperlukan oleh mobil. Karena koefisien gesekan lintasan adalah 1, maka besarnya gaya gesek sama dengan gaya beratnya.

    W=FdW=Fd

    W=mgdW=mgd

    W=(750)(10)(1.000)W=\left(750\right)\left(10\right)\left(1.000\right)

    W=7.500.000W=7.500.000 J

    W=7,5W=7,5 MJ

    Efisiensi tertinggi yang bisa dicapai oleh sebuah mesin kalor adalah efisiensi mesin carnot. Karena efisiensi mesin hanya 50% dari efisiensi maksimalnya, maka:

    η=12ηmaks\eta=\frac{1}{2}\eta_{\text{maks}}

    WQH=12(1TCTH)\frac{W}{Q_{\text{H}}}=\frac{1}{2}\left(1-\frac{T_{\text{C}}}{T_{\text{H}}}\right)

    QH=W12(1TCTH)Q_{\text{H}}=\frac{W}{\frac{1}{2}\left(1-\frac{T_{\text{C}}}{T_{\text{H}}}\right)}

    QH=7,512(14001.200)Q_{\text{H}}=\frac{7,5}{\frac{1}{2}\left(1-\frac{400}{1.200}\right)}

    QH=45Q_{\text{H}}=45 MJ

    Jadi, kalor yang dibutuhkan untuk mengerakkan mobil adalah 45 MJ.

  • Pilgan

    Silikon memiliki energi ambang 1,11 eV. Sebuah panel surya berbahan dasar silikon digunakan untuk menyalakan lampu. Panel surya tersebut dipancari sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 400 nm dan intensitas 1020 foton/detik. Berapa daya yang diterima oleh lampu? (hh = 6,63×10-34 J s, cc = 3×108 m/s, ee = 1,6×10-19 C).

    A

    32 W

    B

    16 W

    C

    28 W

    D

    36 W

    E

    44 W

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Energi ambang silikon WoW_{\text{o}} = 1,11 eV

    Panjang gelombang λ\lambda = 400 nm

    Intensitas foton II = 1020 /s

    Konstanta Planck hh = 6,63×10-34 J s

    Kecepatan cahaya cc = 3×108 m/s

    Muatan elektron ee = 1,6×10-19 C

    Ditanya:

    Daya yang diterima PP = ?

    Jawab:

    Silikon merupakan sebuah semikonduktor sehingga memiliki elektron bebas yang bisa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lainnya. Namun, sebagian besar elektron ada di dalam pengaruh ikatan inti atom atau di dalam pita valensi. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan ikatan tersebut dinamakan energi ambang. Energi kinetik elektron yang keluar yang mungkin dicapai ketika elektron terpental adalah energi kinetik maksimum. Einstein mengatakan bahwa energi kinetk maksimum ini merupakan selisih antara energi foton dengan energi ambang. Dengan demikian energi kinetik maksimum dapat dituliskan dengan persamaan berikut.

    EKmaks=EWoEK_{\text{maks}}=E-W_{\text{o}}

    EE merupakan energi foton yang bisa didapatkan dari E=hf=hcλE=hf=\frac{hc}{\lambda} dan WoW_{\text{o}} adalah energi ambang.

    Daya dari energi yang dihasilkan foto bisa didapatkan dengan mengalikan energi kinetik maksimal dengan intensitas fotonnya atau P=EKmaksIP=EK_{\text{maks}}I.

    EKmaks=EWoEK_{\text{maks}}=E-W_{\text{o}}

    EKmaks=hcλWoEK_{\text{maks}}=\frac{hc}{\lambda}-W_{\text{o}}

    EKmaks=(6,63×1034)(3×108)400×1091,11(1,6×1019)EK_{\text{maks}}=\frac{\left(6,63\times10^{-34}\right)\left(3\times10^8\right)}{400\times10^{-9}}-1,11\left(1,6\times10^{-19}\right)

    EKmaks=3,2×1019EK_{\text{maks}}=3,2\times10^{-19} J

    Sehingga besar daya yang dihasilkan adalah sebesar

    P=EKmaksIP=EK_{\text{maks}}I

    P=(3,2×1019)(1020)P=\left(3,2\times10^{-19}\right)\left(10^{20}\right)

    P=32P=32 J/s =32=32 W

    Jadi, daya yang diterima oleh lampu adalah 32 W.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.657 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.