Latihan Kimia Kelas XI Cara Membuat Koloid
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Kimia
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

1. 4
2. 3
3. 1
4. 1
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Nitroselulosa termasuk salah satu contoh koloid. Proses pembuatan koloid ini dilakukan melalui pemecahan endapan dengan bantuan ....

    A

    aluminium klorida

    B

    aseton

    C

    asam sulfida

    D

    bensin

    E

    asam sulfat

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1. Cara kondensasi: pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion).

    2. Cara dispersi: pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid.

    Nitroselulosa termasuk koloid yang dibentuk menggunakan proses peptisasi yaitu pemecahan butir-butir kasar dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah. Zat pemecah yang digunakan untuk nitroselulosa adalah aseton. Zat pemecah ini akan mengubah butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.

    Jadi proses pembuatan koloid nitroselulosa dilakukan melalui pemecahan endapan dengan bantuan aseton.


    *Bensin, asam sulfida, dan aluminium klorida berturut-turut merupakan zat pemecah koloid karet, nikel sulfida, dan aluminium hidroksida.

    *Asam sulfat merupakan larutan asam yang bisa digunakan sebagai pelarut.

  • Pilgan

    Koloid perak klorida dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan asam klorida. Teknik pembuatan yang digunakan dalam proses tersebut adalah ....

    A

    reaksi hidrolisis

    B

    dekomposisi rangkap

    C

    reaksi redoks

    D

    penggantian pelarut

    E

    penggantian zat terlarut

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion). Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut: pembuatan koloid dengan cara mencampurkan larutan jenuh suatu zat dengan pelarut yang kelarutannya lebih rendah.

    2) Cara dispersi

    pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    Proses pembuatan koloid perak klorida (AgCl) dengan mencampurkan larutan perak nitrat (AgNO3) encer dengan larutan asam klorida (HCl) encer memanfaatkan teknik dekomposisi rangkap.

    AgNO3(aq) ++ HCl(aq) \longrightarrow AgCl(koloid) ++ HNO3(aq)

    AgCl sukar larut dalam air sehingga akan membentuk endapan berwarna putih.

    Jadi teknik pembuatan koloid perak klorida menggunakan cara dekomposisi rangkap.

  • Pilgan

    Pernyataan berikut yang benar mengenai proses pembuatan sol belerang melalui reaksi gas asam sulfida dengan larutan belerang dioksida adalah ....

    A

    sintesis melalui proses pendispersian pada medium dispersi

    B

    proses pembuatan termasuk jenis reaksi hidrolisis

    C

    tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi

    D

    termasuk proses agregasi molekul atau ion

    E

    dihasilkan karbon dioksida sebagai produk samping

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1. Cara kondensasi: pembuatan koloid dengan cara menggabungkan (agregasi) partikel larutan sejati (molekul atau ion) menjadi partikel koloid.
    2. Cara dispersi: pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid.

    Proses pembuatan koloid menggunakan cara kondensasi dapat dilakukan melalui reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Reaksi redoks merupakan reaksi yang terjadi disertai perubahan bilangan oksidasi.

    Salah satu contoh dari pembuatan sol menggunakan reaksi redoks adalah pembuatan sol belerang. Sol ini dibuat dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan belerang dioksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

    2H2S(g) ++ SO2(aq) \longrightarrow 3S(koloid) ++ 2H2O(l)

    Perubahan biloks terjadi pada atom S. Biloks S pada asam sulfida adalah -2 sedangkan pada belerang dioksida adalah +4. Biloks S (koloid) adalah 0 karena termasuk unsur bebas.

    Karena atom S mengalami peningkatan biloks (-2 menjadi 0) sekaligus penurunan biloks (+4 menjadi 0), maka reaksi pembuatan koloid di atas termasuk reaksi redoks.

    Jadi pernyataan yang benar mengenai proses pembuatan sol belerang melalui reaksi gas asam sulfida dengan larutan belerang dioksida adalah termasuk proses agregasi molekul atau ion.

  • Pilgan

    Sinta ingin membuat suatu koloid X yang berasal dari larutan kovalen nonpolar. Jika Sinta ingin menggunakan cara penggantian pelarut, pelarut yang sesuai untuk proses tersebut adalah ....

    A

    air

    B

    heksana

    C

    benzena

    D

    kloroform

    E

    eter

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1. Cara kondensasi: pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion)
    2. Cara dispersi: pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid.


    Cara pembuatan koloid menggunakan teknik penggantian pelarut didasarkan pada tingkat kelarutan suatu senyawa. Senyawa yang ingin dibuat menjadi koloid awalnya dilarutkan pada pelarut yang sesuai hingga mencapai keadaan jenuh. Lalu larutan tersebut dicampurkan ke dalam pelarut yang sukar melarutkan senyawa tersebut sehingga mulai terjadi penggumpalan karena kelarutan senyawa tersebut menurun dan terbentuklah koloid.

    Sehingga jika diketahui senyawa yang akan dibuat koloid adalah senyawa kovalen nonpolar, maka senyawa tersebut harus dilarutkan dalam pelarut nonpolar terlebih dahulu hingga jenuh. Lalu larutan jenuh tersebut ditambahkan pelarut polar sehingga kelarutannya akan menurun dan mulai menggumpal. Yang termasuk pelarut polar adalah air sedangkan yang termasuk pelarut nonpolar adalah eter, kloroform, heksana, benzena.

    Jadi pelarut yang sesuai untuk membentuk koloid adalah air (pelarut polar) karena penambahan air akan menurunkan kelarutan X sehingga terbentuk gumpalan.

  • Pilgan

    Perhatikan reaksi berikut!

    2H3AsO3(aq) ++ 3H2S(aq) \longrightarrow As2S3(koloid) ++ 6H2O(l)

    Manakah pernyataan berikut yang benar untuk menggambarkan reaksi tersebut?

    A

    Pembuatan koloid memanfaatkan proses penggantian pelarut menjadi asam yaitu asam sulfida.

    B

    Pembuatan koloid menggunakan reaksi hidrolisis karena terbentuk air setelah reaksi selesai.

    C

    Pembuatan koloid memanfaatkan proses dekomposisi rangkap karena koloid yang terbentuk sukar larut dalam air.

    D

    Proses sintesis memanfaatkan reaksi redoks karena terjadi perubahan bilangan oksidasi.

    E

    Pembuatan koloid menggunakan cara peptisasi karena melibatkan penggunaan gas asam sulfida.

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion). Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut

    2) Cara dispersi

    pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    2H3AsO3(aq) ++ 3H2S(aq) \longrightarrow As2S3(koloid) ++ 6H2O(l)

    Analisis pernyataan

    1. Tidak terjadi perubahan biloks pada reaksi tersebut sehingga bukan termasuk reaksi redoks.

    2. Air tidak digunakan dalam reaksi sehingga bukan termasuk reaksi hidrolisis.

    3. Pelarut tidak berubah, asam sulfida merupakan gas yang dicampurkan untuk membentuk sol arsenik sulfida. Sehingga reaksi tersebut bukan termasuk penggantian pelarut.

    4. Tidak terdapat proses penggerusan dan penambahan zat pemeptisasi sehingga bukan proses mekanik dan peptisasi.

    5. Arsenik sulfida termasuk koloid yang sukar larut dalam air sehingga proses pembuatannya menggunakan reaksi dekomposisi rangkap.

    Jadi pernyataan yang benar untuk menggambarkan reaksi tersebut adalah pembuatan sol memanfaatkan proses dekomposisi rangkap karena sol yang terbentuk sukar larut dalam air.

  • Pilgan

    Perhatikan reaksi berikut!

    FeCl3(aq) ++ 3H2O(l) \longrightarrow Fe(OH)3(koloid) ++ 3HCl(aq)

    Berdasarkan reaksi di atas, pembuatan koloid dilakukan melalui ....

    A

    reaksi hidrolisis

    B

    cara mekanik

    C

    proses peptisasi

    D

    reaksi dekomposisi

    E

    reaksi reduksi oksidasi

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion). Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut: pembuatan koloid dengan cara mencampurkan larutan jenuh suatu zat dengan pelarut yang kelarutannya lebih rendah.

    2) Cara dispersi

    pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    Pembentukan koloid besi(III) hidroksida diperoleh dengan cara hidrolisis karena besi(III) klorida bereaksi dengan air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

    FeCl3(aq) ++ 3H2O(l) \longrightarrow Fe(OH)3(koloid) ++ 3HCl(aq)

    Jadi reaksi pembuatan koloid besi hidroksida melalui reaksi hidrolisis.

  • Pilgan

    Proses berikut merupakan proses pembuatan koloid yang menggunakan cara kimia yaitu ....

    A

    busur Bredig

    B

    penggantian pelarut

    C

    cara pemecahan

    D

    cara mekanik

    E

    cara peptisasi

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Disebut juga cara kimia karena melibatkan reaksi kimia. Pembuatan koloid dengan cara ini adalah menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion) menjadi partikel koloid. Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut: pembuatan koloid dengan cara mencampurkan larutan jenuh suatu zat dengan pelarut yang kelarutannya lebih rendah.

    2) Cara dispersi

    Disebut juga cara fisik, yaitu dengan mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    Jadi proses pembuatan koloid dengan cara kimia adalah penggantian pelarut.

  • Pilgan

    Koloid berupa gel dapat diperoleh dari pencampuran larutan jenuh kalsium asetat dengan alkohol. Proses ini termasuk pembuatan koloid dengan cara ....

    A

    penggantian pelarut

    B

    reaksi hidrolisis

    C

    reaksi redoks

    D

    penggantian zat terlarut

    E

    dekomposisi rangkap

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion). Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut: pembuatan koloid dengan cara mencampurkan larutan jenuh suatu zat dengan pelarut yang kelarutannya lebih rendah.

    2) Cara dispersi

    pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    Kalsium asetat merupakan senyawa yang lebih larut dalam air dan kurang larut dalam alkohol. Pencampuran larutan jenuh kalsium asetat (dalam air) dengan alkohol akan menyebabkan kalsium asetat menggumpal menjadi koloid (gel) karena kelarutannya dalam air berkurang.

    Jadi proses pembuatan koloid berupa gel dengan pencampuran larutan jenuh kalsium asetat dengan alkohol termasuk cara penggantian pelarut.

  • Pilgan

    Penambahan sabun dalam air akan membentuk sistem koloid bukan larutan. Hal ini disebabkan ....

    A

    kepolaran sabun dan air sangat mirip

    B

    ikatan antarmolekul sabun yang kuat

    C

    keberadaan gugus hidrofob dan hidrofil

    D

    sifat sabun yang sangat nonpolar

    E

    keberadaan gugus liofil yang menstabilkan

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Koloid Asosiasi

    Sabun memiliki bagian kepala yang hidrofil (suka air) dan bagian ekor yang hidrofob (tidak suka air). Di dalam air, molekul-molekul sabun akan berasosiasi dan memposisikan diri (orientasi) karena gugus nonpolar (bagian ekor) akan saling terdesak sehingga terbentuk partikel koloid. Bagian kepala yang hidrofil akan menghadap ke air sedangkan bagian ekor yang hidrofob akan berkumpul mengarah ke dalam.

    Jadi penambahan sabun dalam air akan membentuk sistem koloid bukan larutan karena keberadaan gugus hidrofob dan hidrofil.

  • Pilgan

    Perhatikan pernyataan berikut!

    1. Belerang dan gula dihaluskan dalam penggiling koloid.
    2. Gumpalan tawas yang digiling kemudian dicampurkan dalam air.
    3. Karbon dihaluskan dengan penggiling koloid untuk membentuk tinta.
    4. Nitroselulosa dipecah atau diperkecil ukurannya dengan bantuan aseton.

    Dari keempat pernyataan di atas, proses pembuatan koloid yang menggunakan cara mekanik adalah ....

    A

    1, 2, dan 3

    B

    semua jawaban benar

    C

    2, 3, dan 4

    D

    2 dan 4

    E

    1 dan 3

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion). Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut: pembuatan koloid dengan cara mencampurkan larutan jenuh suatu zat dengan pelarut yang kelarutannya lebih rendah.

    2) Cara dispersi

    Pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    Analisis opsi jawaban

    1. Belerang dan gula dihaluskan dalam penggiling koloid --> cara mekanik.
    2. Gumpalan tawas yang digiling kemudian dicampurkan dalam air --> cara mekanik.
    3. Karbon dihaluskan dengan penggiling koloid untuk membentuk tinta --> cara mekanik.
    4. Nitroselulosa dipecah atau diperkecil ukurannya dengan bantuan aseton --> cara peptisasi.

    Jadi proses pembuatan koloid yang menggunakan cara mekanik adalah 1, 2, dan 3.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.