Individu yang melakukan emigrasi (meninggalkan populasi), akan membawa alel keluar. Sebaliknya individu yang masuk ke dalam populasi, akan membawa alel yang berpotensi menjadi alel baru.
Sebagai contoh, spesies Xylocopa nobilis (kumbang kayu) yang terdapat di Pulau Sangihe memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan spesies Xylocopa nobilis di daerah Manado. Interhibridisasi (perkawinan) antara kedua spesies kumbang tersebut dapat terjadi jika salah satu kumbang melakukan migrasi. Akibatnya, terjadi perubahan frekuensi gen pada pada generasi berikutnya. Pergerakan alel antarpopulasi ini disebut arus gen. Migrasi menyebabkan bertambahnya sifat dalam suatu populasi.
Jadi, penyebabnya adalah adanya aktivitas migrasi.