Latihan Fisika Kelas X Analisis Kuantitatif Masalah Dinamika Partikel
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Fisika
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

1. 3
2. 3
3. 0
4. 0
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Perhatikan gambar berikut.

    Tiga buah balok yaitu balok A, balok B, dan balok C terletak di atas meja yang memiliki permukaan licin. Balok A memiliki massa 2,5 kg, balok B memiliki massa 1,5 kg, dan balok C memiliki massa 1 kg. Jika sistem tersebut ditarik dengan gaya FF sebesar 10 N, maka perbandingan besar tegangan tali antara balok A dan balok B dengan tegangan tali antara balok B dan balok C adalah ....

    A

    5 : 8

    B

    8 : 5

    C

    5 : 3

    D

    1 : 1

    E

    3 : 5

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar sistem tiga balok dihubungkan dengan tali.

    Massa balok A mAm_{\text{A}} = 2,5 kg

    Massa balok B mBm_{\text{B}} = 1,5 kg

    Massa balok C mCm_{\text{C}} = 1 kg

    Gaya tarik FF = 10 N

    Ditanya:

    Perbandingan tegangan tali antara balok A dan balok B dengan tegangan tali antara balok B dan balok C TAB : TBC=T_{\text{AB}}\ :\ T_{\text{BC}}=?

    Dijawab:

    Pada kasus ini berlaku hukum II Newton yang dirumuskan dengan persamaan berikut.

    ΣF=ma\Sigma F=ma

    Mula-mula meninjau gaya-gaya yang bekerja pada ketiga balok yang searah dengan gerak balok melalui diagram bebas berikut.

    Karena sistem dianggap sabagai satu kesatuan, maka terlebih dahulu menentukan percepatan sistem melalui persamaan hukum II Newton sebagai berikut.

    F=Σma\text{F}=\Sigma ma

    a=FΣma=\frac{F}{\Sigma m}

    a=FmA+mB+mCa=\frac{F}{m_{\text{A}}+m_{\text{B}}+m_{\text{C}}}

    a=102,5+1,5+1a=\frac{10}{2,5+1,5+1}

    a=105a=\frac{10}{5}

    a=2a=2 m/s2

    Selanjutnya menentukan tegangan tali antara balok A dan balok B melalui persamaan berikut.

    ΣF=mAa\Sigma F=m_{\text{A}}a

    TAB=(2,5)(2)T_{\text{AB}}=\left(2,5\right)\left(2\right)

    TAB=5T_{\text{AB}}=5 N

    Kemudian menentukan tegangan tali antara balok B dan balok C melalui persamaan berikut.

    ΣF=mBa\Sigma F=m_{\text{B}}a

    TABTBC=mBaT_{\text{AB}}-T_{\text{BC}}=m_{\text{B}}a

    TBC=TAB+mBaT_{\text{BC}}=T_{\text{AB}}+m_{\text{B}}a

    TBC=5+(1,5)(2)T_{\text{BC}}=5+\left(1,5\right)\left(2\right)

    TBC=5+3T_{\text{BC}}=5+3

    TBC=8T_{\text{BC}}=8 N

    Melalui hasil yang telah diperoleh, maka dapat dibuat suatu perbandingan sebagai berikut.

    TABTBC=58\frac{T_{\text{AB}}}{T_{\text{BC}}}=\frac{5}{8}

    Jadi, perbandingan besar tegangan tali antara balok A dan balok B dengan tegangan tali antara balok B dan balok C adalah 5 : 8.

  • Pilgan

    Sebuah balok diletakkan di atas bidang miring dan dihubungkan dengan balok lain menggunakan tali melalui katrol licin. Jika massa balok 1 dan balok 2 identik sebesar 3 kg, koefisien gesekan kinetik antara balok 1 dan lantai 0,2 dan koefisien gesekan kinetik antara balok 2 dan lantai 0,5, maka besar percepatan sistem ....

    A

    2 m/s2

    B

    3 m/s2

    C

    1,5 m/s2

    D

    0 m/s2

    E

    1 m/s2

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa balok 1 m1m_1 = 3 kg

    Massa balok 2 m2m_2 = 3 kg

    Sudut kemiringan θθ = 37°37°

    Koefisien gesek kinetik balok 1 dan lantai μk1\mu_{\text{k1}} = 0,2

    Koefisien gesek kinetik balok 2 dan lantai μk2\mu_{\text{k2}} = 0,5

    Ditanya:

    Percepatan sistem aa = ?

    Jawab:

    Terdapat empat gaya yang bekerja pada sistem yaitu gaya berat, gaya tegangan tali, gaya normal dan gaya gesek. Gaya berat adalah gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Gaya tegangan tali adalah gaya pada ujung-ujung tali yang terjadi akibat kondisi tali yang tegang. Gaya normal adalah gaya tegak lurus permukaan bidang sentuh. Dan gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat adanya dua benda yang saling bergesekan.

    Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan hukum II Newton ΣF=ΣmaΣF=Σma dengan meninjau masing-masing benda. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y seperti pada gambar berikut. Anggap arah kanan sebagai sumbu-X positif, sebaliknya arah kiri sebagai sumbu-X negatif. Serta arah atas sebagai sumbu-Y positif dan arah bawah sebagai sumbu-Y negatif.

    (1) Tinjau balok 1

    Karena balok 1 bergerak ke arah horizontal, maka ΣFy=0.ΣF_y=0.

    ΣFy=0ΣF_y=0

    N1w1=0N_1-w_1=0

    N1=w1N_1=w_1

    =m1g=m_1g ... (1)

    Substitusikan persamaan (1) ke dalam tinjauan sumbu-X pada balok 1.

    ΣFx=ΣmaΣF_x=Σma

    Tfg=m1aT-f_{\text{g}}=m_1a

    TμkN1=m1aT-μ_{\text{k}}N_1=m_1a

    Tμk1N1=m1aT-μ_{\text{k}1}N_1=m_1a

    Tμk1m1g=m1aT-μ_{\text{k}1}m_1g=m_1a

    T=m1a+μk1m1gT=m_1a+μ_{\text{k}1}m_1g

    =3a+(0,2)(3)(10)=3a+\left(0,2\right)\left(3\right)\left(10\right)

    =3a+6=3a+6 ... (2)

    (2) Tinjau balok 2

    Karena balok 2 bergerak ke arah horizontal maka ΣFy=0.ΣF_y=0.

    ΣFy=0ΣF_y=0

    N2w2cosθ=0N_2-w_2\cosθ=0

    N2=w2cos37°N_2=w_2\cos37°

    =m2gcos37°=m_2g\cos37°

    =(3)(10)(0,8)=\left(3\right)\left(10\right)\left(0,8\right)

    =24=24 N

    Substitusikan nilai N2N_2 ke dalam tinjauan sumbu-X pada balok 2.

    ΣFx=ΣmaΣF_x=Σma

    w2sinθTfg=m2aw_2\sinθ-T-f_{\text{g}}=m_2a

    m2gsinθTfg=m2am_2g\sinθ-T-f_{\text{g}}=m_2a

    T=m2g sinθfgm2aT=m_2g\ \sinθ-f_{\text{g}}-m_2a

    =(3)(10)sinθμk2N23a=\left(3\right)\left(10\right)\sinθ-μ_{\text{k}2}N_2-3a

    =(30)sin37°(0,5)(24)3a=\left(30\right)\sin37°-\left(0,5\right)\left(24\right)-3a

    =(30)(0,6)(0,5)(24)3a=\left(30\right)\left(0,6\right)-\left(0,5\right)\left(24\right)-3a

    =18123a=18-12-3a

    =63a=6-3a ... (3)

    Substitusikan persamaan (2) dan (3).

    3a+6=63a3a+6=6-3a

    3a+3a=663a+3a=6-6

    6a=06a=0

    a=0 a=0\ m/s2

    Jadi, percepatan sistem adalah 0 m/s2 yang berarti sistem dalam keadaan seimbang.

  • Pilgan

    Seorang anak mengendarai sepeda pada lintasan menanjak dengan kemiringan 53°. Jika massa sepeda dan orang 40 kg dan gaya yang dilakukan anak dari mengayuh sepeda sebesar 500 N dan besar koefisien gesekan 0,2, maka besar percepatan anak adalah ... m/s2.

    A

    2,8

    B

    2,7

    C

    2,6

    D

    2,9

    E

    3,0

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa orang dan sepeda mm = 40 kg

    Gaya dorong kayuhan sepeda FF = 500 N

    Sudut kemiringan θθ = 53°53°

    Koefisien gesekan μμ = 0,2

    Ditanya:

    Percepatan sistem aa = ?

    Jawab:

    Terdapat tiga jenis gaya yang bekerja pada sistem yaitu gaya berat, gaya normal dan gesek. Gaya dorong adalah gaya yang terjadi akibat adanya dorongan. Gaya normal adalah gaya tegak lurus benda dengan permukaan bidang sentuh. Gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat dua benda saling bergesekan.

    Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan hukum II Newton ΣF=ΣmaΣF=Σma. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y seperti pada gambar berikut. Anggap arah kanan sebagai sumbu-X positif, sebaliknya arah kiri sebagai sumbu-X negatif. Serta arah atas sebagai sumbu-Y positif dan arah bawah sebagai sumbu-Y negatif.

    Karena sepeda bergerak ke arah horizontal, maka ΣFy=0.ΣF_y=0.

    ΣFy=ΣmaΣF_y=Σma

    Nwcosθ=0N-w cosθ=0

    N=wcosθN=w cosθ

    =mgcosθ=mgcosθ ... (1)

    Substitusikan persamaan (1) ke dalam tinjauan sumbu-X.

    ΣFx=ΣmaΣF_x=Σma

    Ffgwsinθ=maF-f_g-wsinθ=ma

    FμNwsinθ=maF-μN-wsinθ=ma

    Fμmg cos 53°mgsin53°=maF-μmg\ \cos\ 53°-mgsin53°=ma

    (500)(0,2)(40)(10)(0,8)(40)(10)(0,8)=40a\left(500\right)-\left(0,2\right)\left(40\right)\left(10\right)\left(0,8\right)-\left(40\right)\left(10\right)\left(0,8\right)=40a

    50064320=40a500-64-320=40a

    116=40a116=40a

    a=11640=2,9a=\frac{116}{40}=2,9 m/s2

    Jadi, besar percepatan benda adalah 2,9 m/s2.

  • Pilgan

    Tiga utas tali saling tersimpul dan ujungnya diikatkan pada balok seperti pada gambar. Jika pada tali 1 memiliki besar tegangan 40 N, maka besar gaya tegangan pada tali 3 adalah ... N

    A

    24

    B

    55

    C

    32

    D

    42

    E

    40

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gaya tegangan pada tali 1 T1T_1 = 40 N

    Sudut kemiringan tali 3 terhadap sumbu-XX θ3\theta_3 = 37°°

    Sudut kemiringan tali 2 terhadap sumbu-XX θ2θ_2 = 53°53°

    Ditanya:

    Gaya tegangan pada tali 3 T3 T_3 = ?

    Jawab:

    Terdapat dua gaya yang bekerja pada sistem yaitu gaya berat dan gaya tegangan tali. Gaya berat adalah gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Gaya tegangan tali adalah gaya pada ujung-ujung tali yang terjadi akibat kondisi tali yang tegang.

    Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan Hukum II Newton ΣF=ΣmaΣF=Σma dengan meninjau masing-masing gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y seperti pada gambar berikut. Anggap arah kanan sebagai sumbu-X positif, sebaliknya arah kiri sebagai sumbu-X negatif. Serta arah atas sebagai sumbu-Y positif dan arah bawah sebagai sumbu-Y negatif.

    (1) Tinjau sumbu-X

    Karena ketiga tali berada dalam keadaan seimbang pada sumbu-X maka ΣFx=0ΣF_x=0.

    ΣFx=0ΣF_x=0

    T2cos53°T3cos37°=0T_2\cos53°-T_3\cos37°=0

    T2cos53°=T3cos37°T_2\cos53°=T_3\cos37°

    T2(0,6)=T3(0,8)T_2\left(0,6\right)=T_3\left(0,8\right)

    T2=0,8T30,6T_2=\frac{0,8T_3}{0,6} ... (1)

    (2) Tinjau sumbu-Y

    Karena ketiga tali berada dalam keadaan seimbang pada sumbu-Y maka ΣFy=0ΣF_y=0.

    ΣFy=0ΣF_y=0

    T1T2sin53°T3sin37°=0T_1-T_2\sin53°-T_3\sin37°=0

    T1=T2sin53°+T3sin37° T_1=T_2\sin53°+T_3\sin37°\

    =T2(0,8)+T3(0,6)=T_2\left(0,8\right)+T_3\left(0,6\right)

    =0,8T2+0,6T3=0,8T_2+0,6T_3 ... (2)

    Substitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2).

    T1=0,8T2+0,6T3T_1=0,8T_2+0,6T_3

    =0,8(0,8T30,6)+0,6T3=0,8\left(\frac{0,8T_3}{0,6}\right)+0,6T_3

    =(0,64T30,6)+0,6T3=\left(\frac{0,64T_3}{0,6}\right)+0,6T_3

    =(0,64T30,6)+(0,36T30,6)=\left(\frac{0,64T_3}{0,6}\right)+\left(\frac{0,36T_3}{0,6}\right)

    =1,00T30,6=\frac{1,00T_3}{0,6}

    T3=0,6 T1T_3=0,6\ T_1 ... (3)

    Substitusikan nilai T1T_1 ke dalam persamaan (3).

    T3=(0,6)(40)=24T_3=\left(0,6\right)\left(40\right)=24 N

    Jadi, besar gaya tegang pada tali 3 adalah 24 N.

  • Pilgan

    Mula-mula balok A dan B dihubungkan dengan tali melalui katrol licin seperti pada gambar sehingga balok B mulai bergerak ke bawah. Jika massa balok A, B dan C masing-masing sebesar 3 kg, 4 kg dan 7 kg, berapakah percepatan sistem setelah balok C diletakkan tepat di atas balok A dan gaya gesek diabaikan?

    A

    1,5 m/s2

    B

    3 m/s2

    C

    2 m/s2

    D

    2,5 m/s2

    E

    1 m/s2

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa balok A mAm_A = 3 kg

    Massa balok B mBm_B = 4 kg

    Massa balok C mCm_C = 7 kg

    Ditanya:

    Percepatan sistem a=a= ?

    Jawab:

    Terdapat dua gaya yang bekerja pada sistem yaitu gaya berat dan gaya tegangan tali. Gaya berat adalah gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Gaya tegangan tali adalah gaya pada ujung-ujung tali yang terjadi akibat kondisi tali yang tegang.

    Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan hukum II Newton ΣF=ΣmaΣF=Σma dengan meninjau masing-masing benda. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y seperti pada gambar berikut. Anggap arah kanan sebagai sumbu-X positif, sebaliknya arah kiri sebagai sumbu-X negatif. Serta arah atas sebagai sumbu-Y positif dan arah bawah sebagai sumbu-Y negatif.

    (1) Tinjau balok A dan C

    Balok A dan balok C dianggap sebagai satu kesatuan, maka untuk kedua balok berlaku mtotal=mA+mCm_{total}=m_A+m_C. Karena balok A dan C bergerak secara horizontal saja maka ΣFy=0ΣF_y=0.

    ΣFx=ΣmaΣF_x=Σma

    T=(mA+mC)aT=\left(m_A+m_C\right)a

    =(5+7)a=\left(5+7\right)a

    =12a=12a ... (1)

    (2) Tinjau balok B

    Karena balok B bergerak secara vertikal saja maka ΣFx=0.ΣF_x=0.

    ΣFy=ΣmaΣF_y=Σma

    TwB=mBaT-w_B=-m_Ba (tanda negatif karena percepatan ke bawah)

    T=wBmBaT=w_B-m_Ba

    =mBgmBa=m_Bg-m_Ba

    =(4)(10)4a=\left(4\right)\left(10\right)-4a

    =404a=40-4a ... (2)

    Substitusikan persamaan (1) dan (2)

    12a=404a12a=40-4a

    12a+4a=4012a+4a=40

    16a=4016a=40

    a=4016a=\frac{40}{16}

    =2,5=2,5 m/s2

    Jadi, besarnya percepatan sistem adalah 2,5 m/s2.

  • Pilgan

    Jika massa benda 2.500 gram dikenai gaya-gaya seperti ditunjukkan pada gambar, maka benda akan bergerak dengan percepatan ... m/s2.

    A

    8,6

    B

    8,7

    C

    9,0

    D

    8,8

    E

    8,9

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa balok mm = 2.500 gram = 2,5 kg

    Sudut kemiringan gaya θθ = 60°

    Gaya tarik 1 F1F_1 = 30 N

    Gaya tarik 2 F2F_2 = 24 N

    Gaya tarik 3 F3F_3 = 20 N

    Ditanya:

    Percepatan aa = ?

    Jawab:

    Pada kasus ini terdapat satu jenis gaya yang bekerja pada sistem yaitu gaya tarik. Gaya tarik adalah gaya yang disebabkan oleh tarikan pada benda.

    Untuk menyelesaikan soal ini gunakan hukum II Newton ΣF=ΣmaΣF=Σma. Terlebih dahulu uraikan gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y seperti pada gambar berikut. Anggaplah arah ke kanan sebagai sumbu-X positif dan arak ke kiri sebagai sumbu-X negatif.

    Karena sistem bergerak secara horizontal maka ΣFy=0ΣF_y=0.

    ΣFx=ΣmaΣFx​=Σma

    F1+F2cosθF3=maF_1+F_2\cosθ-F_3=ma

    F1+F2cos60°F3=ma F_1+F_2\cos60°-F_3=ma\

    30+(24)(12)20=2,5a30+\left(24\right)\left(\frac{1}{2}\right)-20=2,5a

    22=2,5a22=2,5a

    a=222,5a=\frac{22}{2,5}

    =8,8=8,8 m/s2

    Jadi, percepatan benda sebesar 8,8 m/s2.

  • Pilgan

    Perhatikan gambar berikut.

    Suatu kotak berada di atas bidang miring yang memiliki sudut kemiringan sebesar 5353^{\circ} seperti pada gambar. Kotak tersebut memiliki gaya berat sebesar 20 N dan percepatan gravitasi sebesar gg = 10 m/s2. Jika kotak tersebut tepat akan meluncur ke bawah, maka besar koefisien gesek statis antara kotak dengan bidang miring adalah ....

    Catatan:

    A

    1,33

    B

    0,75

    C

    1,25

    D

    0,80

    E

    0,60

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar kotak di atas bidang miring.

    Sudut kemiringan bidang miring θ=53\theta=53^{\circ}

    Gaya berat kotak ww = 20 N

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s2

    Kotak tepat akan bergerak \rightarrow berlaku gaya gesek statis

    Ditanya:

    Koefisien gesek statis μs=\mu_s=?

    Dijawab:

    Mula-mula meninjau gaya-gaya yang bekerja pada kotak melalui diagram bebas seperti berikut.

    Karena kotak masih tepat akan bergerak meluncur ke bawah, maka berlaku hukum I Newton, yaitu:

    ΣFx=0  dan  ΣFy=0\Sigma F_x=0\ \ \text{dan}\ \ \Sigma F_y=0

    Untuk menentukan koefisien gesek, maka harus mengetahui besar gaya gesek yang bekerja pada benda. Naun sebelum itu, harus menghitung besar gaya normalnya. Berdasarkan gabar, gaya normal terletak pada sumbu-Y, sehingga besarnya dapat dihitung sebagai berikut.

    ΣFy=0\Sigma F_y=0

    Nwcos53=0N-w\cos53^{\circ}=0

    N=wcos53N=w\cos53^{\circ}

    N=(20)(0.6)N=\left(20\right)\left(0.6\right)

    N=12N=12 N

    Selanjutnya menentukan koefisien gesek melalui persamaan berikut.

    ΣFx=0\Sigma F_x=0

    fgwsin53=0f_g-w\sin53^{\circ}=0

    fg=wsin53f_g=w\sin53^{\circ}

    μsN=wsin53\mu_sN=w\sin53^{\circ}

    μs=wsin53N\mu_s=\frac{w\sin53^{\circ}}{N}

    μs=(20)(0,8)12\mu_s=\frac{\left(20\right)\left(0,8\right)}{12}

    μs=1612\mu_s=\frac{16}{12}

    μs=43\mu_s=\frac{4}{3}

    μs=1,33\mu_s=1,33

    Jadi, besar koefisien gesek statis antara kotak dengan bidang miring adalah 1,33.

  • Pilgan

    Balok bermassa 1 kg dikenai gaya sebesar 12 N seperti pada gambar. Jika koefisien gesekan antara balok dengan lantai sebesar 0,3, maka percepatan balok tersebut adalah ... m/s2.

    A

    1

    B

    4

    C

    2

    D

    3

    E

    5

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa balok mm = 1 kg

    Sudut kemiringan θθ = 60°60°

    Gaya dorong FF = 12 N

    Koefisien gesekan μμ = 0,3

    Ditanya:

    Percepatan sistem aa = ?

    Jawab:

    Terdapat empat jenis gaya yang bekerja pada sistem yaitu gaya dorong, gaya gesek, gaya normal, dan gaya berat. Gaya dorong adalah gaya yang terjadi akibat adanya dorongan. Gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat dua benda saling bergesekan. Gaya normal adalah gaya yang tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya berat adalah gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan arahnya selalu menuju ke pusat bumi.

    Untuk menyelesaikan kasus ini, gunakan hukum II Newton ΣF=ΣmaΣF=Σma. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y seperti pada gambar berikut. Anggap arah kanan sebagai sumbu-X positif, sebaliknya arah kiri sebagai sumbu-X negatif. Serta arah atas sebagai sumbu-Y positif dan arah bawah sebagai sumbu-Y negatif.

    Karena balok bergerak ke arah horizontal, maka ΣFy=0.ΣF_y=0.

    ΣFy=ΣmaΣF_y=Σma

    Nw=0N-w=0

    N=wN=w

    =mg=mg ... (1)

    Substitusikan persamaan (1) ke dalam tinjauan sumbu-X.

    ΣFx=ΣmaΣF_x=Σma

    Fcosθfg=maF\cosθ-f_{\text{g}}=ma

    Fcos60°μN=maF\cos60°-μN=ma

    Fcos60°μmg=maF\cos60°-μmg=ma

    (12)(12)(0,3)(1)(10)=(1)a\left(12\right)\left(\frac{1}{2}\right)-\left(0,3\right)\left(1\right)\left(10\right)=\left(1\right)a

    63=a6-3=a

    a=3a=3 m/s2

    Jadi, besar percepatan benda adalah 3 m/s2.

  • Pilgan

    Benda bermassa 4 kg dari keadaan diam dipercepat dengan gaya konstan sebesar 8 N. Jika percepatan gravitasi gg = 10 m/s2, maka waktu yang dibutuhkan gaya tersebut agar benda bergerak dengan energi kinetik sebesar 200 J adalah ....

    A

    5 s

    B

    3 s

    C

    2 s

    D

    4 s

    E

    1 s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa benda mm = 4 kg

    Gaya konstan FF = 8 N

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s2

    Energi kinetik EKEK = 200 J

    Ditanya:

    Waktu t=t=?

    Dijawab:

    Karena benda bergerak dnegan kecepatan tertentu, maka berlaku hukum II Netwon. Mula-mula menentukan percepaan benda melalui persamaan hukum II Newton sebagai berikut.

    F=maF=ma

    a=Fma=\frac{F}{m}

    a=84a=\frac{8}{4}

    a=2a=2 m/s2

    Selanjutnya menentukan kecepatan akhir benda melalui persamaan energi kinetik. Energi kinetik merupakan energi yan dimiliki oleh benda yang bergerak dan dirumuskan dalam persamaan berikut.

    EK=12mv2EK=\frac{1}{2}mv^2

    Sehingga diperoleh persamaan berikut.

    v=2EKmv=\sqrt{\frac{2EK}{m}}

    v=2(200)4v=\sqrt{\frac{2\left(200\right)}{4}}

    v=4004v=\sqrt{\frac{400}{4}}

    v=100v=\sqrt{100}

    v=10v=10 m/s

    Setelah diperoleh nilai kecepatan benda, maka dapat dihitung waktu gerak benda melalui persamaan GLBB berikut.

    vt=v0+atv_t=v_0+at

    at=vtv0at=v_t-v_0

    t=vtv0at=\frac{v_t-v_0}{a}

    t=1002t=\frac{10-0}{2}

    t=102t=\frac{10}{2}

    t=5t=5 s

    Jadi, waktu yang dibutuhkan gaya tersebut agar benda bergerak dengan energi kinetik sebesar 200 J adalah 5 s.

  • Pilgan

    Perhatikan gambar berikut.

    Empat buah balok yaitu balok 1, balok 2, balok 3, dan balok 4 masing-masing memiliki massa berturut-turut yaitu 2 kg, 4 kg, 6 kg, dan 8 kg. Keempat balok kemudian disusun dan dihubungkan dengan tali seperti pada gambar. Jika pada balok 1 ditarik dengan gaya FF sebesar 50 N dan gaya gesek diabaikan, maka besar tegangan tali penghubung antara balok 2 dan balok 3 adalah sebesar ... N. (gg = 10 m/s2)

    A

    10

    B

    25

    C

    20

    D

    15

    E

    30

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar sistem empat balok dihubungkan dengan tali.

    Massa balok 4 m4m_4 = 2 kg

    Massa balok 3 m3m_3 = 4 kg

    Massa balok 2 m2m_2 = 6 kg

    Massa balok 1 m1m_1 = 8 kg

    Gaya tarik FF = 50 N

    Percepatan gravitasi gg = 10 m/s2

    Ditanya:

    Tegangan tali antara balok 2 dan balok 3 T23=T_{23}=?

    Dijawab:

    Pada kasus ini berlaku hukum II Newton yang dirumuskan dengan persamaan berikut.

    ΣF=ma\Sigma F=ma

    Agar lebih efisien sistem tegangan tali akan disederhanakan menjadi seperti pada gambar berikut.

    \rightarrow

    Karena sistem dianggap sabagai satu kesatuan, maka mula-mula menentukan percepatan sistem melalui persamaan hukum II Newton sebagai berikut.

    F=Σma\text{F}=\Sigma ma

    a=FΣma=\frac{F}{\Sigma m}

    a=Fm1+m2+m3+m4a=\frac{F}{m_1+m_2+m_3+m_4}

    a=502+4+6+8a=\frac{50}{2+4+6+8}

    a=5020a=\frac{50}{20}

    a=2,5a=2,5 m/s2

    Selanjutnya dapat menentukan tegangan tali antara balok 2 dan balok 3 melalui persamaan berikut.

    ΣF=ma\Sigma F=ma

    T23=(m3+m4)aT_{23}=\left(m_3+m_4\right)a

    T23=(2+4)(2,5)T_{23}=\left(2+4\right)\left(2,5\right)

    T23=(6)(2,5)T_{23}=\left(6\right)\left(2,5\right)

    T23=15T_{23}=15 N

    Jadi, besar tegangan tali penghubung antara balok 2 dan balok 3 adalah sebesar 15 N.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.