Latihan Fisika Kelas X Pengukuran
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Fisika
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

1. 9
2. 6
3. 4
4. 2
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Perhatikan kedua gambar berikut!

    Gambar tersebut merupakan tampilan hasil pengukuran tinggi dan diameter baterai yang masing-masing menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup. Dari hasil pembacaan skala pada kedua alat, berapakah volume baterai tersebut?

    A

    8,335 cm38,335\ \text{cm}^3

    B

    48,858 cm348,858\ \text{cm}^3

    C

    3,855 cm33,855\ \text{cm}^3

    D

    4,88 cm34,88\ \text{cm}^3

    E

    35,58 cm335,58\ \text{cm}^3

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran tinggi baterai menggunakan jangka sorong

    Gambar hasil pengukuran diameter baterai menggunakan mikrometer sekrup

    Ditanyakan:

    Volume baterai?

    Jawab:

    1) Menentukan tinggi baterai menggunakan jangka sorong

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Terdapat dua jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama yang bagian atas dan skala nonius yang bagian bawah. Satuan pada skala utama adalah cm, sedangkan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan skala utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 cm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =4,4 cm=4,4\ \text{cm}

    skala nonius =5×0,01 cm=0,05 cm=5\times0,01\ \text{cm}=0,05\ \text{cm}

    tinggi baterai =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =4,4 cm+0,05 cm=4,4\ \text{cm}+0,05\ \text{cm}

    =4,45 cm=4,45\ \text{cm}

    2) Menentukan diameter baterai menggunakan mikrometer sekrup

    Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm.

    Terdapat dua jenis skala pada mikrometer sekrup, yaitu skala utama di bagian kiri dengan posisi horizontal dan skala nonius di bagian kanan dengan posisi vertikal. Satuan baik pada skala utama maupun skala nonius adalah mm, dengan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan garis utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 mm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =10,5 mm=10,5\ \text{mm}

    skala nonius =0×0,01 mm=0=0\times0,01\ \text{mm}=0

    diameter baterai =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =10,5 mm+0=10,5\ \text{mm}+0

    =10,5 mm=10,5\ \text{mm}

    3) Menentukan volume baterai

    Bentuk baterai adalah silinder, sehingga V=14πd2tV=\frac{1}{4}\pi d^2t

    V=14(227)(10,5 mm)2(4,45 cm)V=\frac{1}{4}\left(\frac{22}{7}\right)\left(10,5\ \text{mm}\right)^2\left(4,45\ \text{cm}\right), samakan satuan kedalam mm semua

    =14(227)(10,5)(10,5)(44,5)=\frac{1}{4}\left(\frac{22}{7}\right)\left(10,5\right)\left(10,5\right)\left(44,5\right)

    =12(11)(1,5)(10,5)(44,5)=\frac{1}{2}\left(11\right)\left(1,5\right)\left(10,5\right)\left(44,5\right)

    =3.854,8125 mm3=3.854,8125\ \text{mm}^3

    =3,855×103 mm3=3,855 cm3=3,855\times10^3\ \text{mm}^3=3,855\ \text{cm}^3

    Jadi, volume baterai adalah 3,855 cm33,855\ \text{cm}^3

  • Pilgan

    Sebuah lempeng logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran tersebut disajikan dalam gambar berikut.

    Hasil pembacaan skala dari pengukuran tersebut yang sesuai adalah ....

    A

    2,6 cm2,6\ \text{cm}

    B

    0,06 cm0,06\ \text{cm}

    C

    0,6 cm0,6\ \text{cm}

    D

    2,06 cm2,06\ \text{cm}

    E

    0,26 cm0,26\ \text{cm}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran tebal lempeng logam menggunakan jangka sorong

    Ditanyakan:

    Hasil pengukuran tebal lempeng logam sesuai skala yang ditunjuk pada gambar?

    Jawab:

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Terdapat dua jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama yang bagian atas dan skala nonius yang bagian bawah. Satuan pada skala utama adalah cm, sedangkan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan skala utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 cm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =0,2 cm=0,2\ \text{cm}

    skala nonius =6×0,01 cm=0,06 cm=6\times0,01\ \text{cm}=0,06\ \text{cm}

    diameter tabung =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =0,2 cm+0,06 cm=0,2\ \text{cm}+0,06\ \text{cm}

    =0,26 cm=0,26\ \text{cm}

    Jadi, hasil pengukuran tebal lempeng logam adalah 0,26 cm0,26\ \text{cm}

  • Pilgan

    Selembar mika plastik akan dibuat menjadi bangun tabung sebagai tempat jarum pentul. Bagian alas tabung yang berjari-jari 1,4 cm terbuat dari kaca sudah tersedia, sehingga mika hanya akan digunakan sebagai dinding tabung. Tinggi tabung dibuat menyesuaikan dengan panjang jarum pentul yang telah diukur menggunakan jangka sorong seperti pada gambar. Dengan memperhatikan aturan angka penting, berapakah luas mika yang dibutuhkan?

    A

    8,8 cm28,8\ \text{cm}^2

    B

    12 cm212\ \text{cm}^2

    C

    3,2 cm23,2\ \text{cm}^2

    D

    28 cm228\ \text{cm}^2

    E

    28,16 cm228,16\ \text{cm}^2

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jari-jari alas r=1,4 cmr=1,4\ \text{cm}

    Tinggi tabung tt disajikan dalam gambar hasil pengukuran

    Ditanyakan:

    Luas mika untuk kulit tabung (AA)?

    Jawab:

    Mika hanya digunakan untuk membuat kulit tabung, sehingga bentuk mika yang dibutuhkan adalah persegi panjang.

    1) Membaca hasil pengukuran panjang jarum pentul

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Terdapat dua jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama yang bagian atas dan skala nonius yang bagian bawah. Satuan pada skala utama adalah cm, sedangkan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan skala utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 cm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =3,2 cm=3,2\ \text{cm}

    skala nonius =0×0,01 cm=0=0\times0,01\ \text{cm}=0

    panjang jarum pentul =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =3,2 cm+0=3,2\ \text{cm}+0

    =3,2 cm=3,2\ \text{cm}

    Panjang jarum pentul 3,2 cm adalah sebagai tinggi tabung, atau dalam persegi panjang sebagai sisi lebarnya.

    2) Menentukan panjang keliling tabung

    Jika jari-jari alas tabung adalah 1,4 cm, maka kelilingnya adalah k=2πrk=2\pi r k=2(227)1,4=8,8 cm\Leftrightarrow k=2\left(\frac{22}{7}\right)1,4=8,8\ \text{cm}.

    Keliling alas 8,8 cm adalah keliling kulit tabung, atau dalam persegi panjang sebagai sisi panjangnya.

    3) Menentukan luas mika

    Untuk mencari luas mika digunakan persamaan A=p×lA=p\times l, sehingga kita menggunakan operasi hitung perkalian.

    Sesuai aturan angka penting, hasil akhir dari perkalian hanya boleh mengandung jumlah angka penting sebanyak angka penting dari bilangan penting yang memiliki jumlah angka penting paling sedikit dari semua bilangan penting yang terlibat dalam operasi.

    Penyelesaiannya menjadi:

    A=p×lA=p\times l

    =8,8 cm×3,2 cm=8,8\ \text{cm}\times3,2\ \text{cm} (2 AP) ×\times (2 AP)

    =28,16 cm2=28,16\ \text{cm}^2

    Hasil akhirnya harus mengandung 2 angka penting, sehingga 28 cm228\ \text{cm}^2

    Jadi, luas mika adalah 28 cm228\ \text{cm}^2

  • Pilgan

    Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur bola mutiara pada anting tusuk dan menunjukkan kedudukan skala seperti pada gambar. Jika hasil pengukuran ditulis dalam bentuk laporan, maka penulisan yang benar adalah ....

    A

    d=(8,598±0,005) mmd=\left(8,598\pm0,005\right)\ \text{mm}

    B

    d=(8,980±0,005) mmd=\left(8,980\pm0,005\right)\ \text{mm}

    C

    d=(8,48±0,05) mmd=\left(8,48\pm0,05\right)\ \text{mm}

    D

    d=(5,580±0,001) mmd=\left(5,580\pm0,001\right)\ \text{mm}

    E

    d=(5,48±0,01) mmd=\left(5,48\pm0,01\right)\ \text{mm}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran diameter mutiara menggunakan mikrometer sekrup

    Ditanyakan:

    Penulisan laporan hasil pengukuran diameter mutiara sesuai skala yang ditunjuk pada gambar?

    Jawab:

    1) Hasil pembacaan alat

    Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm.

    Terdapat dua jenis skala pada mikrometer sekrup, yaitu skala utama di bagian kiri dengan posisi horizontal dan skala nonius di bagian kanan dengan posisi vertikal. Satuan baik pada skala utama maupun skala nonius adalah mm, dengan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan garis utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 mm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =8,5 mm=8,5\ \text{mm}

    skala nonius =48×0,01 mm=0,48 mm=48\times0,01\ \text{mm}=0,48\ \text{mm}

    diameter mutiara =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =8,5 mm+0,48 mm=8,5\ \text{mm}+0,48\ \text{mm}

    =8,98 mm=8,98\ \text{mm}

    2) Menuliskan laporan pengukuran

    Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai berikut.

    x=xx=x0 +Δx+\Delta x, dengan xx adalah nilai pendekatan terhadap nilai benar xx0 dan Δx\Delta x adalah ketidakpastiannya.

    Δx=12×skala terkecil\Delta x=\frac{1}{2}\times\text{skala terkecil}, sehingga pada mikrometer sekrup Δx=12×0,01 mm=0,005 mm\Delta x=\frac{1}{2}\times0,01\ \text{mm}=0,005\ \text{mm}. Karena Δx\Delta x terdiri dari tiga desimal, maka xx0 juga harus dinyatakan dengan tiga desimal, menjadi:

    d=(8,980±0,005) mmd=\left(8,980\pm0,005\right)\ \text{mm}

    Jadi, penulisan laporan hasil pengukuran diameter dalamnya adalah d=(8,980±0,005) mmd=\left(8,980\pm0,005\right)\ \text{mm}.

  • Pilgan

    Seorang siswa menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam sebuah benda berbentuk cincin. Hasil pengukuran ditunjukkan seperti pada gambar. Berdasarkan pembacaan alat tersebut, sebaiknya dilaporkan diameter dalam benda adalah ....

    A

    d=(1,60 ±0,01) cmd=\left(1,60\ \pm0,01\right)\ \text{cm}

    B

    d=(1,220 ±0,005) cmd=\left(1,220\ \pm0,005\right)\ \text{cm}

    C

    d=(1,20 ±0,001) cmd=\left(1,20\ \pm0,001\right)\ \text{cm}

    D

    d=(12,2 ±0,001) cmd=\left(12,2\ \pm0,001\right)\ \text{cm}

    E

    d=(1,26 ±0,05) cmd=\left(1,26\ \pm0,05\right)\ \text{cm}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran diameter dalam benda berbentuk cincin menggunakan jangka sorong

    Ditanyakan:

    Penulisan laporan hasil pengukuran diameter dalam benda?

    Jawab:

    1) Hasil pembacaan alat

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Terdapat dua jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama yang bagian atas dan skala nonius yang bagian bawah. Satuan pada skala utama adalah cm, sedangkan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan skala utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 cm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =1,2 cm=1,2\ \text{cm}

    skala nonius =2×0,01 cm=0,02 cm=2\times0,01\ \text{cm}=0,02\ \text{cm}

    diameter dalam benda =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =1,2 cm+0,02 cm=1,2\ \text{cm}+0,02\ \text{cm}

    =1,22 cm=1,22\ \text{cm}

    2) Menuliskan laporan pengukuran

    Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai beikut.

    x=xx=x0 +Δx+\Delta x, dengan xx adalah nilai pendekatan terhadap nilai benar xx0 dan Δx\Delta x adalah ketidakpastiannya.

    Δx=12×skala terkecil\Delta x=\frac{1}{2}\times\text{skala terkecil}, sehingga pada jangka sorong Δx=12×0,01 cm=0,005 cm\Delta x=\frac{1}{2}\times0,01\ \text{cm}=0,005\ \text{cm}. Karena Δx\Delta x terdiri dari tiga desimal, maka xx0 juga harus dinyatakan dengan tiga desimal, menjadi:

    d=(1,220 ±0,005) cmd=\left(1,220\ \pm0,005\right)\ \text{cm}

    Jadi, penulisan laporan hasil pengukuran diameter dalamnya adalah d=(1,220 ±0,005) cmd=\left(1,220\ \pm0,005\right)\ \text{cm}.

  • Pilgan

    Dilakukan sebuah pengukuran berulang besar massa dan volume air yang selanjutnya data akan digunakan untuk mencari massa jenis air. Dari perhitungan data yang telah diperoleh, didapatkan nilai benar massa jenis ρ0=995,878 kg/m3\rho_0=995,878\ \text{kg/m}^3 dan ketidakpastian Δρ=21,90 kg/m3\Delta\rho=21,90\ \text{kg/m}^3. Dari hasil tersebut, maka dapat dihitung ketidakpastian relatifnya untuk menentukan aturan penulisan laporan hasil pengukuran. Berapakah besar massa jenis air ρ\rho jika ditulis dalam laporan hasil pengukuran?

    A

    ρ=(996±21,9) kg/m3\rho=\left(996\pm21,9\right)\ \text{kg/m}^3

    B

    ρ=(996,878±21,90) kg/m3\rho=\left(996,878\pm21,90\right)\ \text{kg/m}^3

    C

    ρ=(995,8±21,9) kg/m3\rho=\left(995,8\pm21,9\right)\ \text{kg/m}^3

    D

    ρ=(996,0±21,90) kg/m3\rho=\left(996,0\pm21,90\right)\ \text{kg/m}^3

    E

    ρ=(996±22) kg/m3\rho=\left(996\pm22\right)\ \text{kg/m}^3

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Nilai benar massa jenis ρ0=995,878 kg/m3\rho_0=995,878\ \text{kg/m}^3

    Ketidakpastian Δρ=21,90 kg/m3\Delta\rho=21,90\ \text{kg/m}^3.

    Ditanyakan:

    Besar massa jenis air ρ\rho jika ditulis dalam laporan hasil pengukuran?

    Jawab:

    Ketidakpastian relatif =Δρρ0×100%=\frac{\Delta\rho}{\rho_0}\times100\%

    =21,90995,878×100%=2,2%=\frac{21,90}{995,878}\times100\%=2,2\%

    Aturan penulisan banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam percobaan berulang adalah:

    Ketidakpastian relatif sekitar 10% berhak atas 2 angka.

    Ketidakpastian relatif sekitar 1% berhak atas 3 angka.

    Ketidakpastian relatif sekitar 0,1% berhak atas 4 angka.

    Maka, ketidakpastian relatif 2,2% mendekati 1%, jadi berhak atas 3 angka, sehingga hasil pengukuran harus dilaporkan dalam 3 angka, yaitu:

    ρ=ρ0±Δρ\rho=\rho_0\pm\Delta\rho

    =(995,878±21,90) kg/m3=\left(995,878\pm21,90\right)\ \text{kg/m}^3(995,878 dibulatkan agar terdiri dari 3 angka, kemudian agar nilai ρ\rho tetap mengandung 3 angka, nilai 995,878 dibulatkan menjadi 996 dan 21,90 dibulatkan menjadi 22)

    =(996±22) kg/m3=\left(996\pm22\right)\ \text{kg/m}^3mb

    Jadi, besar massa jenis air ρ\rho jika ditulis dalam laporan hasil pengukuran adalah ρ=(996±22) kg/m3\rho=\left(996\pm22\right)\ \text{kg/m}^3

  • Pilgan

    Sebuah neraca O'Hauss tiga lengan digunakan untuk menimbang sebuah batu yang akan digunakan sebagai bahan praktikum. Ternyata skala yang ditunjuk pada neraca tampak seperti pada gambar berikut.

    Berapakah massa batu tersebut?

    A

    77 gram77\ \text{gram}

    B

    130,7 gram130,7\ \text{gram}

    C

    130,2 gram130,2\ \text{gram}

    D

    137 gram137\ \text{gram}

    E

    132,7 gram132,7\ \text{gram}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Hasil pengukuran massa dengan neraca O'Hauss tiga lengan

    Ditanyakan:

    Besar massa yang ditunjukkan oleh gambar neraca?

    Jawab:

    Neraca O’Hauss tiga lengan memiliki rincian sebagai berikut.

    • Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.
    • Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.
    • Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.

    Untuk menghitung massa batu yang ditimbang dengan neraca ini, kita dapat menjumlahkan nilai yang ditunjuk oleh tanda panah pada masing masing lengan.

    Perhitungannya menjadi:

    massa batu == nilai yang ditunjuk pada lengan belakang ++ lengan tengah ++ lengan depan

    =100 gram + 30 gram +2,7 gram=100\ \text{gram}\ +\ 30\ \text{gram }+2,7\ \text{gram}

    =132,7 gram=132,7\ \text{gram}

    Jadi, massa mangga adalah 132,7 gram132,7\ \text{gram}

  • Pilgan

    Perhatikan gambar berikut!

    Gambar di atas menunjukkan hasil pengukuran diameter sebuah tabung menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran diameter tersebut sesuai yang ditunjukkan oleh gambar adalah ....

    A

    5,83 cm5,83\ \text{cm}

    B

    5,73 cm5,73\ \text{cm}

    C

    5,87 cm5,87\ \text{cm}

    D

    5,63 cm5,63\ \text{cm}

    E

    5,67 cm5,67\ \text{cm}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong

    Ditanyakan:

    Hasil pengukuran panjang diameter tabung sesuai skala yang ditunjuk pada gambar?

    Jawab:

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Terdapat dua jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama yang bagian atas dan skala nonius yang bagian bawah. Satuan pada skala utama adalah cm, sedangkan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan skala utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 cm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =5,8 cm=5,8\ \text{cm}

    skala nonius =3×0,01 cm=0,03 cm=3\times0,01\ \text{cm}=0,03\ \text{cm}

    diameter tabung =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =5,8 cm+0,03 cm=5,8\ \text{cm}+0,03\ \text{cm}

    =5,83 cm=5,83\ \text{cm}

    Jadi, hasil pengukuran diameternya adalah 5,83 cm5,83\ \text{cm}

  • Pilgan

    Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran ketebalan 10 lembar kertas yang ditumpuk menjadi satu. Jika ketebalan masing-masing kertas dianggap sama, maka tebal satu lembar kertas saja adalah ....

    A

    0,44 mm 0,44\ \text{mm}\

    B

    0,94 mm 0,94\ \text{mm}\

    C

    0,044 mm 0,044\ \text{mm}\

    D

    0,094 mm 0,094\ \text{mm}\

    E

    0,54 mm 0,54\ \text{mm}\

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran tebal 10 lembar kertas menggunakan mikrometer sekrup

    Ditanyakan:

    Tebal satu lembar kertas?

    Jawab:

    Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm.

    Terdapat dua jenis skala pada mikrometer sekrup, yaitu skala utama di bagian kiri dengan posisi horizontal dan skala nonius di bagian kanan dengan posisi vertikal. Satuan baik pada skala utama maupun skala nonius adalah mm, dengan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan garis utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 mm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =0,5 mm=0,5\ \text{mm}

    skala nonius =44×0,01 mm=0,44 mm=44\times0,01\ \text{mm}=0,44\ \text{mm}

    tebal 10 lembar kertas =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =0,5 mm+0,44 mm=0,5\ \text{mm}+0,44\ \text{mm}

    =0,94 mm=0,94\ \text{mm}

    Jika 10 lembar kertas tebalnya 0,94 mm0,94\ \text{mm}, maka 1 lembar kertas tebalnya 0,94 mm10=0,094 mm \frac{0,94\ \text{mm}}{10}=0,094\ \text{mm}\

    Jadi, tebal 1 lembar kertas adalah 0,094 mm 0,094\ \text{mm}\

  • Pilgan

    Sebuah manik-manik diukur diameternya dengan menggunakan mikrometer sekrup dan menampilkan hasil pengukuran seperti pada gambar berikut.

    Nilai yang ditunjukkan pada gambar tersebut adalah ....

    A

    6,37 mm6,37\ \text{mm}

    B

    5,85 mm5,85\ \text{mm}

    C

    5,57 mm5,57\ \text{mm}

    D

    5,37 mm5,37\ \text{mm}

    E

    9,5 mm9,5\ \text{mm}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran diameter manik-manik menggunakan mikrometer sekrup

    Ditanyakan:

    Hasil pengukuran panjang diameter manik-manik sesuai skala yang ditunjuk pada gambar?

    Jawab:

    Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm.

    Terdapat dua jenis skala pada mikrometer sekrup, yaitu skala utama di bagian kiri dengan posisi horizontal dan skala nonius di bagian kanan dengan posisi vertikal. Satuan baik pada skala utama maupun skala nonius adalah mm, dengan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan garis utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 mm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =6,0 mm=6,0\ \text{mm}

    skala nonius =37×0,01 mm=0,37 mm=37\times0,01\ \text{mm}=0,37\ \text{mm}

    diameter manik-manik =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =6,0 mm+0,37 mm=6,0\ \text{mm}+0,37\ \text{mm}

    =6,37 mm=6,37\ \text{mm}

    Jadi, hasil pengukuran diameternya adalah 6,37 mm6,37\ \text{mm}


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.