Ichad menggendong Mamat di pundaknya dan berlari ke arah selatan dengan kecepatan 8 m/s. Massa Ichad dan Mamat sama, yaitu sebesar 50 kg. Kemudian Mamat lompat dari badan Ichad kearah utara dengan kecepatan sebesar 5 m/s. Perbandingan kecepatan Ichad sesaat sebelum dan setelah Mamat lompat adalah ....
Kecepatan Mamat lompat v2′=−5 m/s (bernilai negatif karena kearah utara, yang berlawanan dengan arah awalnya (selatan))
Ditanya:
Perbandingan kecepatan Ichad sebelum dan setelah Mamat lompat v1′v1=?
Dijawab:
Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
pawal=pakhir
m1v+m2v=m1v1′+m2v2′
(m1+m2)v=m1v1′+m2v2′
(50+50)(8)=50v1′+(50)(−5)
(100)(8)=50v1′−250
800=50v1′−250
800+250=50v1′
1.050=50v1′
v1′=21 m/s
Buat perbandingannya.
v1′v1=218
Jadi, perbandingan kecepatan Ichad sesaat sebelum dan setelah Mamat lompat adalah 8:21.
Kaesang menaiki skateboard dengan kecepatan 6 m/s. Massa Kaesang dan massa skateboard masing-masing adalah 56 kg dan 2 kg. Jika Kaesang kemudian meloncat dan langsung berlari dari skateboard dengan kecepatan 4 m/s, maka kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang meloncat adalah ....
Kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang melompat vs= ?
Dijawab:
Karena pada soal tidak diketahui jenis tumbukannya, maka dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan hukum kekekalan momentum. Hukum kekekalan momentum menunjukkan bahwa momentum total awal adalah sama dengan momentum total akhir, dimana
psebelum=psetelah
Sedangkan, momentum merupakan hasil kali dari massa dengan kecepatan.
p=mv
Karena Kaesang dan skateboard mula-mula bergerak menjadi satu, maka
(mK+ms)v=mKvK+msvs
(56+2)(6)=(56)(4)+(2)vs
(58)(6)=224+2vs
348=224+2vs
2vs=348−224
2vs=124
vs=2124
vs=62 m/s
Jadi, kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang melompat adalah 62 m/s.
Chiko dan Kenzie berkeliling naik sepeda. Chiko membonceng Kenzie. Massa Chiko sebesar 60 kg, sedangkan Kenzie bermassa 40 kg. Massa sepeda yang mereka gunakan sebesar 10 kg. Saat sedang berkeliling, tiba-tiba Kenzie melompat ke arah yang berlawanan dengan arah sepeda dengan kecepatan sebesar 1 m/s. Oleh karena hal tersebut, Chiko dan sepedanya bergerak mejadi semakin cepat dari kecepatan awalnya, yaitu 12 m/s. Energi kinetik Kenzie sesaat sebelum Kenzie lompat sebesar ....
Kecepatan Kenzie lompat v2′=−1 m/s (negatif karena berlawanan arah dengan arah semula)
Kecepatan Chiko sama dengan kecepatan sepeda setelah Kenzie lompat v1′=v3′=12 m/s
Ditanya:
Energi kinetik Kenzie pada sebelum Kenzie lompat EK2=?
Dijawab:
Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
pawal=pakhir
m1v+m2v+m3v=m1v1′+m2v2′+m3v3′
(m1+m2+m3)v=m1v1′+m2v2′+m3v3′
(60+40+10)v=(60)(12)+(40)(1)+(10)(12)
(110)v=720+40+120
110v=880
v=110880
v=8 m/s
Kemudian kita hitung energi kinetiknya dengan persamaan berikut.
EK2=21m2(v)2
EK2=21(40)(8)2
EK2=(20)(64)
EK2=1.280 joule
Jadi, energi kinetik Kenzie sesaat sebelum Kenzie lompat sebesar 1.280 joule.
Adi menggendong Ali di pundaknya dan berlari ke arah selatan dengan kecepatan 8 m/s. Massa Adi dan Ali sama, yaitu sebesar 50 kg. Kemudian Ali lompat dari badan Adi kearah selatan dengan kecepatan sebesar 5 m/s. Kecepatan Adi sesaat setelah Ali lompat adalah ....
Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
pawal=pakhir
m1v+m2v=m1v1′+m2v2′
(m1+m2)v=m1v1′+m2v2′
(50+50)(8)=50v1′+(50)(5)
(100)(8)=50v1′+250
800=50v1′+250
800−250=50v1′
550=50v1′
v1′=11 m/s
Jadi, kecepatan Adi sesaat setelah Ali lompat adalah 11 m/s.
Balok kayu bermassa 3 kg terletak di atas meja dengan permukaan kasar dalam keadaan diam. Balok tersebut kemudian ditembak dengan peluru yang bermassa 0,2 kg. Akibat tembakan peluru tersebut, balok kayu bergeser sejauh 100 cm dari posisinya semula. Jika peluru menancap ke dalam balok kayu dan koefisien gesek antara balok dan meja adalah 0,45, maka kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok kayu adalah .... (g = 10 m/s2)
Kecepatan awal balok vb= 0 → karena balok mula-mula diam
Perpindahan posisi balok s = 100 cm = 1 m
Koefisien gesek balok dan meja μ = 0,45
Percepatan gravitasi g = 10 m/s2
Ditanya:
Kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok kayu vp = ?
Dijawab:
Sebelumnya, menentukan kecepatan akhir dari balok kayu dan peluru dengan menggunakan teorema usaha-energi, dimana usaha yang dilakukan suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda tersebut.
W=ΔEK
Fs=21Δmv′2
karena tembakan, balok bergeser dan gaya gesek mempengaruhi geraknya sehingga jika diuraikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem adalah:
Sesuai hukum Newton, karena sistem bergerak secara horisontal, maka:
ΣFy=0
N−w=0
N=w
N=(mp+mb)g
Karena permukaan lantai kasar, maka gaya gesek juga mempengaruhi gerak balok dan peluru. Gaya gesek adalah gaya kontak antara dua benda yang secara matematis merupakan perkalian antara gaya normal dengan koefisien gesek. Sehingga gaya gesek balok kayu
Fg=μN
Fg=μ(mp+mb)g
Maka
Fs=21Δmv′2
(μ(mp+mb)g)s=21(mp+mb)v′2
μgs=21v′2
v′2=2μgs
v′=2μgs
v′=(2)(0,45)(10)(1)
v′=9
v′=3 m/s
Untuk menghitung kelajuan peluru sebelum tembakan dapat menggunakan hukum kekekalan momentum. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana
psebelum=psetelah
Sedangkan momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.
p=mv
Sebelum tumbukan, momentum awal sistem merupakan penjumlahan dari momentum peluru dan momentum balok kayu. Namun setelah tumbukan, peluru dan balok menjadi satu sistem sehingga momentum akhir setelah tumbukan merupakan penjumlahan massa balok kayu dan peluru dengan kecepatan dari keduanya akibat tembakan.
mpvp+mbvb=(mp+mb)v′
(0,2)(vp)+(3)(0)=(0,2+3)(3)
0,2vp=9,6
vp=0,29,6
vp=48 m/s
Jadi, kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok kayu adalah 48 m/s.
Peluru antik bermassa 20 gram ditembakkan pada sasaran diam yang bermassa 3,98 kg. Setelah tembakan peluru, sasaran yang berupa ayunan balistik berayun hingga ketinggian 45 cm dari ketinggian semula. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2, maka kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk sasaran adalah ....
Kecepatan awal sasaran vs = 0 → karena mula-mula sasaran diam
Ditanya:
Kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk sasaran vp ?
Dijawab:
→→
Pada kasus ini terjadi dua peristiwa, yang pertama saat peluru menancap pada sasaran. Sedangkan pada peristiwa kedua, peluru yang bersarang pada sasaran mengakibatkan sasaran mengayun hingga pada ketinggian tertentu. Pada saat sasaran mengayun, terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi potensial.
Pada peristiwa pertama berlaku Hukum Kekekalan momentum. Momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.
p=mv
Berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana
psebelum=psetelah
pp+ps=pp′+ps′
mpvp+msvs=(mp+ms)v′
mpvp+0=(mp+ms)v′
vp=mp(mp+ms)v′ ...... (1)
Selanjutnya pada peristiwa kedua, ketika sasaran naik pada posisi akhir yaitu pada ketinggian h, sasaran dan peluru diam sesaat (v2'= 0). Sehingga berlaku hukum kekekalan energi mekanik dimana jika suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya dalam yang bersifat konservatif (tidak bekerja gaya luar), energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap. Artinya, energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem pada posisi awal.
EM1=EM2
EK1+EP1=EK2+EP2
EK1+0=0+EP2
21(mp+ms)v12=(mp+ms)gh
21(0,02+3,98)v12=(0,02+3,98)(10)(0,45)
21(4,00)v12=(4,00)(10)(0,45)
2v12=18
v1=218
v1=9
v1=v′=3 m/s
Selanjutnya, substitusikan hasil yang diperoleh pada persamaan (1)
vp=mp(mp+ms)v′
vp=0,02(0,02+3,98)(3)
vp=0,0212
vp=600 m/s
Jadi, kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk sasaran adalah 600 m/s.
Joko dan Jono sedang bermain kelereng. Sekarang giliran Jono. Jono menyentil kelerengnya ke arah kelereng Joko dengan kecepatan 5 m/s. Kelereng Joko tadinya diam. Sesaat setelah tabrakan tersebut kelereng Joko bergerak dengan kecepatan 2 m/s searah dengan arah awal kelereng Jono. Sedangkan kelereng Jono jadi berbalik arah dengan kecepatan 0,5 m/s. Jika massa kelereng Joko 100 gram, maka massa kelereng Jono sebesar ....
Kecepatan awal kelereng Joko v2=0 m/s (karena awalnya diam)
Kecepatan akhir kelereng Joko v2′=2 m/s
Kecepatan akhir kelereng Jono v1′=−0,5 m/s (negatif karena berbalik arah, jadi awahnya berlawanan dari arah awalnya)
Massa kelereng Joko m2=100 gram =0,1 kg
Ditanya:
Massa kelereng Jono m1=?
Dijawab:
Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
George dan Mila berkeliling naik sepeda. George membonceng Mila. Massa George sebesar 60 kg. Massa sepeda yang mereka gunakan sebesar 10 kg. Saat sedang berkeliling, tiba-tiba Mila melompat ke arah yang berlawanan dengan arah sepeda dengan kecepatan sebesar 1 m/s. Oleh karena hal tersebut, George dan sepedanya bergerak menjadi semakin cepat dari kecepatan awalnya, yaitu 15 m/s. Jika kecepatan awal sesaat sebelum Mila lompat sebesar 10 m/s, massa Mila adalah ....
Kecepatan Mila lompat v2′=−1 m/s (negatif karena berlawanan arah dengan arah semula)
Kecepatan George sama dengan kecepatan sepeda setelah Mila lompat v1′=v3′=15 m/s
Kecepatan awal sesaat sebelum Mila lompat v=10 m/s
Ditanya:
Massa Mila m2=?
Dijawab:
Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
Sampan yang mula-mula diam menjadi bergerak akibat Rudi berlari sejauh 3 m di atasnya. Jika massa Rudi 65 kg dan massa sampan adalah 85 kg, perpindahan relatif yang dialami sampan selama Rudi berlari adalah ....
Perpindahan relatif sampan selama Rudi berlari ssampan′ = ?
Dijawab:
Mula-mula rakit dan orang diam, sehingga momentum awal sistem adalah nol. Misal kecepatan Rudi berlari di atas sampan adalah v1 dan sesaat setelah berlari di atas rakit, kecepatan rudi relatif terhadap tanah adalah v1', serta kecepatan sampan bergerak akibat Rudi adalah v2', maka berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana
psebelum=psetelah
p=prudi′+psampan′
(mrudi+msampan)v=mrudiv1′+msampanv2′
(mrudi+msampan)(0)=mrudiv1′+msampanv2′
0=mrudiv1′+msampanv2′
mrudiv1′=−msampanv2′
(65)v1′=−(85)v2′
v1′=−6585v2′ ........... (1)
Rudi berlari di atas sampan sejauh 3 m, sehingga
srudi-sampan=v1t
v1t=3 m
sesuai dengan konsep kecepatan relatif,
v1=v1′+v2′
sehingga persamaannya menjadi
v1t=3 m
(v1′+v2′)t=3 m ........... (2)
substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2)
(−(6585)v2′+v2′)t=3
(−1,3v2′+v2′)t=3
(−0,3v2′)t=3
v2′t=−0,33
v2′t=−10 m
dengan ssampan′=v2′t=−10 m
tanda negatif menunjukkan arahnya yang berlawanan dengan arah gerak Rudi.
Jadi, perpindahan relatif sampan selama Rudi berlari adalah 10 m.
Sokka yang bermassa 62,5 kg berdiri dari atas perahu yang sedang diam di dermaga. Sokka kemudian melompat ke dermaga keluar dari perahu yang bermassa 125 kg tersebut. Jika kelajuan Sokka 5,6 m/s ke kanan dan perahu pun bergerak berlawanan dengan arah gerak Sokka, berapakah kecepatan perahu setelah Sokka meloncat?
Pada kasus ini, merupakan salah satu contoh dari jenis tumbukan tidak lenting sama sekali. Karena arah perahu setelah Sokka meloncat adalah berlawanan dengan arah gerak sokka. Maka jika sokka bergerak ke kanan (+), perahu bergerak ke kiri (-).