Latihan Fisika Kelas X Hukum Kekekalan Momentum
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Fisika
Selesai
Benar
1
Salah
0
Dilewati
9

Komposisi Skor

Peringkat

1. 7
2. 5
3. 3
4. 2
5. 0
6+. 2
  • Pilgan
    2

    Ichad menggendong Mamat di pundaknya dan berlari ke arah selatan dengan kecepatan 8 m/s. Massa Ichad dan Mamat sama, yaitu sebesar 50 kg. Kemudian Mamat lompat dari badan Ichad kearah utara dengan kecepatan sebesar 5 m/s. Perbandingan kecepatan Ichad sesaat sebelum dan setelah Mamat lompat adalah ....

    A

    8:118:11

    B

    8:418:41

    C

    8:518:51

    D

    8:318:31

    E

    8:218:21

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa Ichad m1=50m_1=50 kg

    Massa Mama m2=50m_2=50 kg

    Kecepatan awal v=8v=8 m/s

    Kecepatan Mamat lompat v2=5v_2'=-5 m/s (bernilai negatif karena kearah utara, yang berlawanan dengan arah awalnya (selatan))

    Ditanya:

    Perbandingan kecepatan Ichad sebelum dan setelah Mamat lompat v1v1=?\frac{v_1}{v_1'}=?

    Dijawab:

    Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

    pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

    m1v+m2v=m1v1+m2v2m_1v+m_2v=m_1v_1'+m_2v_2'

    (m1+m2)v=m1v1+m2v2\left(m_1+m_2\right)v=m_1v_1'+m_2v_2'

    (50+50)(8)=50v1+(50)(5)\left(50+50\right)\left(8\right)=50v_1'+\left(50\right)\left(-5\right)

    (100)(8)=50v1250\left(100\right)\left(8\right)=50v_1'-250

    800=50v1250800=50v_1'-250

    800+250=50v1800+250=50v_1'

    1.050=50v11.050=50v_1'

    v1=21v_1'=21 m/s

    Buat perbandingannya.

    v1v1=821\frac{v_1}{v_1'}=\frac{8}{21}

    Jadi, perbandingan kecepatan Ichad sesaat sebelum dan setelah Mamat lompat adalah 8:218:21.

  • Pilgan

    Kaesang menaiki skateboard dengan kecepatan 6 m/s. Massa Kaesang dan massa skateboard masing-masing adalah 56 kg dan 2 kg. Jika Kaesang kemudian meloncat dan langsung berlari dari skateboard dengan kecepatan 4 m/s, maka kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang meloncat adalah ....

    A

    87 m/s

    B

    84 m/s

    C

    36 m/s

    D

    29 m/s

    E

    62 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kecepatan awal Kaesang dan skateboard v = 6 m/s

    Massa Kaesang mK = 56 kg

    Massa skateboard ms = 2 kg

    Kecepatan Kaesang vK = 4 m/s

    Ditanya:

    Kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang melompat vs = ?

    Dijawab:

    Karena pada soal tidak diketahui jenis tumbukannya, maka dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan hukum kekekalan momentum. Hukum kekekalan momentum menunjukkan bahwa momentum total awal adalah sama dengan momentum total akhir, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Sedangkan, momentum merupakan hasil kali dari massa dengan kecepatan.

    p=mvp=mv

    Karena Kaesang dan skateboard mula-mula bergerak menjadi satu, maka

    (mK+ms)v=mKvK+msvs(m_K+m_s)v=m_Kv_K+m_sv_s

    (56+2)(6)=(56)(4)+(2)vs(56+2)(6)=(56)(4)+(2)v_s

    (58)(6)=224+2vs(58)(6)=224+2v_s

    348=224+2vs348=224+2v_s

    2vs=3482242v_s=348-224

    2vs=1242v_s=124

    vs=1242v_s=\frac {124}{2}

    vs=62v_s=62 m/s

    Jadi, kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang melompat adalah 62 m/s.

  • Pilgan

    Chiko dan Kenzie berkeliling naik sepeda. Chiko membonceng Kenzie. Massa Chiko sebesar 60 kg, sedangkan Kenzie bermassa 40 kg. Massa sepeda yang mereka gunakan sebesar 10 kg. Saat sedang berkeliling, tiba-tiba Kenzie melompat ke arah yang berlawanan dengan arah sepeda dengan kecepatan sebesar 1 m/s. Oleh karena hal tersebut, Chiko dan sepedanya bergerak mejadi semakin cepat dari kecepatan awalnya, yaitu 12 m/s. Energi kinetik Kenzie sesaat sebelum Kenzie lompat sebesar ....

    A

    4.4004.400 joule

    B

    2.5602.560 joule

    C

    1.2801.280 joule

    D

    6.4006.400 joule

    E

    6.4006.400 joule

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa Chiko m1=60m_1=60 kg

    Massa Kenzie m2=40m_2=40 kg

    Massa sepeda m3=10m_3=10 kg

    Kecepatan Kenzie lompat v2=1v_2'=-1 m/s (negatif karena berlawanan arah dengan arah semula)

    Kecepatan Chiko sama dengan kecepatan sepeda setelah Kenzie lompat v1=v3=12v_1'=v_3'=12 m/s

    Ditanya:

    Energi kinetik Kenzie pada sebelum Kenzie lompat EK2=?EK_2=?

    Dijawab:

    Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

    pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

    m1v+m2v+m3v=m1v1+m2v2+m3v3m_1v+m_2v+m_3v=m_1v_1'+m_2v_2'+m_3v_3'

    (m1+m2+m3)v=m1v1+m2v2+m3v3\left(m_1+m_2+m_3\right)v=m_1v_1'+m_2v_2'+m_3v_3'

    (60+40+10)v=(60)(12)+(40)(1)+(10)(12)\left(60+40+10\right)v=\left(60\right)\left(12\right)+\left(40\right)\left(1\right)+\left(10\right)\left(12\right)

    (110)v=720+40+120\left(110\right)v=720+40+120

    110v=880110v=880

    v=880110v=\frac{880}{110}

    v=8v=8 m/s

    Kemudian kita hitung energi kinetiknya dengan persamaan berikut.

    EK2=12m2(v)2EK_2=\frac{1}{2}m_2\left(v\right)^2

    EK2=12(40)(8)2EK_2=\frac{1}{2}\left(40\right)\left(8\right)^2

    EK2=(20)(64)EK_2=\left(20\right)\left(64\right)

    EK2=1.280EK_2=1.280 joule

    Jadi, energi kinetik Kenzie sesaat sebelum Kenzie lompat sebesar 1.2801.280 joule.

  • Pilgan

    Adi menggendong Ali di pundaknya dan berlari ke arah selatan dengan kecepatan 8 m/s. Massa Adi dan Ali sama, yaitu sebesar 50 kg. Kemudian Ali lompat dari badan Adi kearah selatan dengan kecepatan sebesar 5 m/s. Kecepatan Adi sesaat setelah Ali lompat adalah ....

    A

    5151 m/s

    B

    1111 m/s

    C

    4141 m/s

    D

    3131 m/s

    E

    2121 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa Adi m1=50m_1=50 kg

    Massa Ali m2=50m_2=50 kg

    Kecepatan awal v=8v=8 m/s

    Kecepatan Ali lompat v2=5v_2'=5 m/s

    Ditanya:

    Kecepatan Adi setelah Ali lompat v1=?v_1'=?

    Dijawab:

    Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

    pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

    m1v+m2v=m1v1+m2v2m_1v+m_2v=m_1v_1'+m_2v_2'

    (m1+m2)v=m1v1+m2v2\left(m_1+m_2\right)v=m_1v_1'+m_2v_2'

    (50+50)(8)=50v1+(50)(5)\left(50+50\right)\left(8\right)=50v_1'+\left(50\right)\left(5\right)

    (100)(8)=50v1+250\left(100\right)\left(8\right)=50v_1'+250

    800=50v1+250800=50v_1'+250

    800250=50v1800-250=50v_1'

    550=50v1550=50v_1'

    v1=11v_1'=11 m/s

    Jadi, kecepatan Adi sesaat setelah Ali lompat adalah 1111 m/s.

  • Pilgan

    Balok kayu bermassa 3 kg terletak di atas meja dengan permukaan kasar dalam keadaan diam. Balok tersebut kemudian ditembak dengan peluru yang bermassa 0,2 kg. Akibat tembakan peluru tersebut, balok kayu bergeser sejauh 100 cm dari posisinya semula. Jika peluru menancap ke dalam balok kayu dan koefisien gesek antara balok dan meja adalah 0,45, maka kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok kayu adalah .... (g = 10 m/s2)

    A

    36 m/s

    B

    12 m/s

    C

    24 m/s

    D

    48 m/s

    E

    56 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa balok mb = 3 kg

    Massa peluru mp = 0,2 kg

    Kecepatan awal balok vb = 0 \rightarrow karena balok mula-mula diam

    Perpindahan posisi balok s = 100 cm = 1 m

    Koefisien gesek balok dan meja μ\mu = 0,45

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok kayu vp = ?

    Dijawab:

    Sebelumnya, menentukan kecepatan akhir dari balok kayu dan peluru dengan menggunakan teorema usaha-energi, dimana usaha yang dilakukan suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda tersebut.

    W=ΔEKW=\Delta EK

    Fs=12Δmv2Fs=\frac {1}{2} \Delta mv'^2

    karena tembakan, balok bergeser dan gaya gesek mempengaruhi geraknya sehingga jika diuraikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem adalah:

    Sesuai hukum Newton, karena sistem bergerak secara horisontal, maka:

    ΣFy=0\Sigma F_y=0

    Nw=0N-w=0

    N=wN=w

    N=(mp+mb)gN=(m_p+m_b)g

    Karena permukaan lantai kasar, maka gaya gesek juga mempengaruhi gerak balok dan peluru. Gaya gesek adalah gaya kontak antara dua benda yang secara matematis merupakan perkalian antara gaya normal dengan koefisien gesek. Sehingga gaya gesek balok kayu

    Fg=μNF_g=\mu N

    Fg=μ(mp+mb)gF_g=\mu (m_p+m_b)g

    Maka

    Fs=12Δmv2Fs=\frac {1}{2} \Delta mv'^2

    (μ(mp+mb)g)s=12(mp+mb)v2(\mu (m_p+m_b)g)s=\frac {1}{2} (m_p+m_b)v'^2

    μgs=12v2\mu gs=\frac {1}{2} v'^2

    v2=2μgsv'^2=2\mu gs

    v=2μgsv'=\sqrt {2\mu gs}

    v=(2)(0,45)(10)(1)v'=\sqrt {(2)(0,45)(10)(1)}

    v=9v'=\sqrt {9}

    v=3v'=3 m/s

    Untuk menghitung kelajuan peluru sebelum tembakan dapat menggunakan hukum kekekalan momentum. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Sedangkan momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.

    p = mvp\ =\ mv

    Sebelum tumbukan, momentum awal sistem merupakan penjumlahan dari momentum peluru dan momentum balok kayu. Namun setelah tumbukan, peluru dan balok menjadi satu sistem sehingga momentum akhir setelah tumbukan merupakan penjumlahan massa balok kayu dan peluru dengan kecepatan dari keduanya akibat tembakan.

    mpvp+mbvb=(mp+mb)vm_pv_p+m_bv_b=(m_p+m_b)v'

    (0,2)(vp)+(3)(0)=(0,2+3)(3)(0,2)(v_p)+(3)(0)=(0,2+3)(3)

    0,2vp=9,60,2v_p=9,6

    vp=9,60,2v_p=\frac {9,6}{0,2}

    vp=48v_p=48 m/s

    Jadi, kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok kayu adalah 48 m/s.

  • Pilgan

    Peluru antik bermassa 20 gram ditembakkan pada sasaran diam yang bermassa 3,98 kg. Setelah tembakan peluru, sasaran yang berupa ayunan balistik berayun hingga ketinggian 45 cm dari ketinggian semula. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2, maka kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk sasaran adalah ....

    A

    250 m/s

    B

    540 m/s

    C

    180 m/s

    D

    90 m/s

    E

    600 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa peluru mp = 20 gram = 0,02 kg

    Massa sasaran ms = 3,98 kg

    Ketinggian h = 45 cm = 0,45 m

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Kecepatan awal sasaran vs = 0 \rightarrow karena mula-mula sasaran diam

    Ditanya:

    Kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk sasaran vp ?

    Dijawab:

    \rightarrow \rightarrow

    Pada kasus ini terjadi dua peristiwa, yang pertama saat peluru menancap pada sasaran. Sedangkan pada peristiwa kedua, peluru yang bersarang pada sasaran mengakibatkan sasaran mengayun hingga pada ketinggian tertentu. Pada saat sasaran mengayun, terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi potensial.

    Pada peristiwa pertama berlaku Hukum Kekekalan momentum. Momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.

    p = mvp\ =\ mv

    Berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    pp+ps=pp+psp_p+p_s=p_p'+p_s'

    mpvp+msvs=(mp+ms)vm_pv_p+m_sv_s=\left(m_p+m_s\right)v'

    mpvp+0=(mp+ms)vm_pv_p+0=\left(m_p+m_s\right)v'

    vp=(mp+ms)vmpv_p=\frac{\left(m_p+m_s\right)v'}{m_p} ...... (1)

    Selanjutnya pada peristiwa kedua, ketika sasaran naik pada posisi akhir yaitu pada ketinggian h, sasaran dan peluru diam sesaat (v2'= 0). Sehingga berlaku hukum kekekalan energi mekanik dimana jika suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya dalam yang bersifat konservatif (tidak bekerja gaya luar), energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap. Artinya, energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem pada posisi awal.

    EM1=EM2EM_1=EM_2

    EK1+EP1=EK2+EP2EK_1+EP_1=EK_2+EP_2

    EK1+0=0+EP2EK_1+0=0+EP_2

    12(mp+ms)v12=(mp+ms)gh\frac{1}{2}\left(m_p+m_s\right)v_1^2=\left(m_p+m_s\right)gh

    12(0,02+3,98)v12=(0,02+3,98)(10)(0,45)\frac{1}{2}\left(0,02+3,98\right)v_1^2=\left(0,02+3,98\right)\left(10\right)\left(0,45\right)

    12(4,00)v12=(4,00)(10)(0,45)\frac{1}{2}\left(4,00\right)v_1^2=\left(4,00\right)\left(10\right)\left(0,45\right)

    2v12=182v_1^2=18

    v1=182v_1^{ }=\sqrt{\frac{18}{2}}

    v1=9v_1^{ }=\sqrt{9}

    v1=v=3v_1^{ }=v'=3 m/s

    Selanjutnya, substitusikan hasil yang diperoleh pada persamaan (1)

    vp=(mp+ms)vmpv_p=\frac{\left(m_p+m_s\right)v'}{m_p}

    vp=(0,02+3,98)(3)0,02v_p=\frac{\left(0,02+3,98\right)\left(3\right)}{0,02}

    vp=120,02v_p=\frac{12}{0,02}

    vp=600v_p=600 m/s

    Jadi, kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk sasaran adalah 600 m/s.

  • Pilgan

    Joko dan Jono sedang bermain kelereng. Sekarang giliran Jono. Jono menyentil kelerengnya ke arah kelereng Joko dengan kecepatan 5 m/s. Kelereng Joko tadinya diam. Sesaat setelah tabrakan tersebut kelereng Joko bergerak dengan kecepatan 2 m/s searah dengan arah awal kelereng Jono. Sedangkan kelereng Jono jadi berbalik arah dengan kecepatan 0,5 m/s. Jika massa kelereng Joko 100 gram, maka massa kelereng Jono sebesar ....

    A

    0,0630,063 kg

    B

    0,050,05 kg

    C

    0,0360,036 kg

    D

    0,0460,046 kg

    E

    0,0640,064 kg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kecepatan awal kelereng Jono v1=5v_1=5 m/s

    Kecepatan awal kelereng Joko v2=0v_2=0 m/s (karena awalnya diam)

    Kecepatan akhir kelereng Joko v2=2v_2'=2 m/s

    Kecepatan akhir kelereng Jono v1=0,5v_1'=-0,5 m/s (negatif karena berbalik arah, jadi awahnya berlawanan dari arah awalnya)

    Massa kelereng Joko m2=100m_2=100 gram =0,1=0,1 kg

    Ditanya:

    Massa kelereng Jono m1=?m_1=?

    Dijawab:

    Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

    pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

    m1v1+m2v2=m1v1+m2v2m_1v_1+m_2v_2=m_1v_1'+m_2v_2'

    (m1)(5)+(0,1)(0)=(m1)(0,5)+(0,1)(2)\left(m_1\right)\left(5\right)+\left(0,1\right)\left(0\right)=\left(m_1\right)\left(-0,5\right)+\left(0,1\right)\left(2\right)

    5m1+0=0,5m1+0,25m_1+0=-0,5m_1+0,2

    5,5m1=0,25,5m_1=0,2

    m1=0,25,5m_1=\frac{0,2}{5,5}

    m1=0,036m_1=0,036 kg

    Jadi, massa kelereng Jono sebesar 0,0360,036 kg.

  • Pilgan

    George dan Mila berkeliling naik sepeda. George membonceng Mila. Massa George sebesar 60 kg. Massa sepeda yang mereka gunakan sebesar 10 kg. Saat sedang berkeliling, tiba-tiba Mila melompat ke arah yang berlawanan dengan arah sepeda dengan kecepatan sebesar 1 m/s. Oleh karena hal tersebut, George dan sepedanya bergerak menjadi semakin cepat dari kecepatan awalnya, yaitu 15 m/s. Jika kecepatan awal sesaat sebelum Mila lompat sebesar 10 m/s, massa Mila adalah ....

    A

    31,8231,82 kg

    B

    82,3182,31 kg

    C

    28,1328,13 kg

    D

    31,2831,28 kg

    E

    82,3182,31 kg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa George m1=60m_1=60 kg

    Massa sepeda m3=10m_3=10 kg

    Kecepatan Mila lompat v2=1v_2'=-1 m/s (negatif karena berlawanan arah dengan arah semula)

    Kecepatan George sama dengan kecepatan sepeda setelah Mila lompat v1=v3=15v_1'=v_3'=15 m/s

    Kecepatan awal sesaat sebelum Mila lompat v=10v=10 m/s

    Ditanya:

    Massa Mila m2=?m_2=?

    Dijawab:

    Hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Dengan demikian, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

    pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

    m1v+m2v+m3v=m1v1+m2v2+m3v3m_1v+m_2v+m_3v=m_1v_1'+m_2v_2'+m_3v_3'

    (60)(10)+m2(10)+(10)(10)=(60)(15)+m2(1)+(10)(15)\left(60\right)\left(10\right)+m_2\left(10\right)+\left(10\right)\left(10\right)=\left(60\right)\left(15\right)+m_2\left(-1\right)+\left(10\right)\left(15\right)

    (600)+10m2+100=900m2+150\left(600\right)+10m_2+100=900-m_2+150

    10m2+700=1050m210m_2+700=1050-m_2

    11m2=35011m_2=350

    m2=31,82m_2=31,82 kg

    Jadi, masa Mila adalah 31,8231,82 kg.

  • Pilgan

    Sampan yang mula-mula diam menjadi bergerak akibat Rudi berlari sejauh 3 m di atasnya. Jika massa Rudi 65 kg dan massa sampan adalah 85 kg, perpindahan relatif yang dialami sampan selama Rudi berlari adalah ....

    A

    2 m

    B

    10 m

    C

    12 m

    D

    6 m

    E

    8 m

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jarak Rudi berlari di sampan srudi-sampan = 3 m

    Massa Rudi mrudi = 65 kg

    Massa sampan msampan = 85 kg

    Ditanya:

    Perpindahan relatif sampan selama Rudi berlari ssampans_{\text{sampan}}' = ?

    Dijawab:

    Mula-mula rakit dan orang diam, sehingga momentum awal sistem adalah nol. Misal kecepatan Rudi berlari di atas sampan adalah v1 dan sesaat setelah berlari di atas rakit, kecepatan rudi relatif terhadap tanah adalah v1', serta kecepatan sampan bergerak akibat Rudi adalah v2', maka berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    p=prudi+psampanp=p'_{\text{rudi}}+p'_{\text{sampan}}

    (mrudi+msampan)v=mrudiv1+msampanv2\left(m_{\text{rudi}}+m_{\text{sampan}}\right)v=m_{\text{rudi}}v_1'+m_{\text{sampan}}v_2'

    (mrudi+msampan)(0)=mrudiv1+msampanv2\left(m_{\text{rudi}}+m_{\text{sampan}}\right)\left(0\right)=m_{\text{rudi}}v_1'+m_{\text{sampan}}v_2'

    0=mrudiv1+msampanv20=m_{\text{rudi}}v_1'+m_{\text{sampan}}v_2'

    mrudiv1=msampanv2m_{\text{rudi}}v_1'=-m_{\text{sampan}}v_2'

    (65)v1=(85)v2\left(65\right)v_1'=-\left(85\right)v_2'

    v1=8565v2v_1'=-\frac{85}{65}v_2' ........... (1)

    Rudi berlari di atas sampan sejauh 3 m, sehingga

    srudi-sampan=v1ts_{\text{rudi-sampan}}=v_1t

    v1t=3v_1t=3 m

    sesuai dengan konsep kecepatan relatif,

    v1=v1+v2v_1=v_1'+v_2'

    sehingga persamaannya menjadi

    v1t=3v_1t=3 m

    (v1+v2)t=3\left(v_1'+v_2'\right)t=3 m ........... (2)

    substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2)

    ((8565)v2+v2)t=3\left(-\left(\frac{85}{65}\right)v_2'+v_2'\right)t=3

    (1,3v2+v2)t=3\left(-1,3v_2'+v_2'\right)t=3

    (0,3v2)t=3\left(-0,3v_2'\right)t=3

    v2t=30,3v_2't=\frac{3}{-0,3}

    v2t=10v_2't=-10 m

    dengan ssampan=v2t=10s_{\text{sampan}}'=v_2't=-10 m

    tanda negatif menunjukkan arahnya yang berlawanan dengan arah gerak Rudi.

    Jadi, perpindahan relatif sampan selama Rudi berlari adalah 10 m.

  • Pilgan

    Sokka yang bermassa 62,5 kg berdiri dari atas perahu yang sedang diam di dermaga. Sokka kemudian melompat ke dermaga keluar dari perahu yang bermassa 125 kg tersebut. Jika kelajuan Sokka 5,6 m/s ke kanan dan perahu pun bergerak berlawanan dengan arah gerak Sokka, berapakah kecepatan perahu setelah Sokka meloncat?

    A

    1,8 m/s

    B

    1,2 m/s

    C

    2,6 m/s

    D

    2,4 m/s

    E

    2,8 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kecepatan awal Sokka vSokka = 0 m/s \rightarrow karena diam

    Kecepatan awal perahu vperahu = 0 m/s \rightarrow karena diam

    Massa Sokka mSokka = 62,5 kg

    Massa Perahu mperahu = 125 kg

    Kecepatan Sokka vSokka' = 5,6 m/s

    Ditanya:

    Kecepatan perahu setelah Sokka melompat vperahu' = ?

    Dijawab:

    Berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Momentum merupakan hasil kali dari massa dengan kecepatan.

    p=mvp=mv

    sehingga kecepatan perahu setelah Sokka meloncat dapat dihitung sebagai berikut.

    psebelum meloncat=psetelah meloncatp_{\text{sebelum meloncat}}=p_{\text{setelah meloncat}}

    pSokka+pperahu=pSokka+pperahup_{\text{Sokka}}+p_{\text{perahu}}=p_{\text{Sokka}}'+p_{\text{perahu}}'

    mSokkavSokka+mperahuvperahu=mSokkavSokka+mperahuvperahum_{\text{Sokka}}v_{\text{Sokka}}+m_{\text{perahu}}v_{\text{perahu}}=m_{\text{Sokka}}v_{\text{Sokka}}'+m_{\text{perahu}}v_{\text{perahu}}'

    Pada kasus ini, merupakan salah satu contoh dari jenis tumbukan tidak lenting sama sekali. Karena arah perahu setelah Sokka meloncat adalah berlawanan dengan arah gerak sokka. Maka jika sokka bergerak ke kanan (+), perahu bergerak ke kiri (-).

    (62,5)(0)+(125)(0)=(62,5)(5,6)+(125)(vperahu)\left(62,5\right)\left(0\right)+\left(125\right)\left(0\right)=\left(62,5\right)\left(5,6\right)+\left(125\right)\left(-v_{\text{perahu}}'\right)

    0=350125vperahu0=350-125v_{\text{perahu}}'

    125vperahu=350125v_{\text{perahu}}'=350

    vperahu=350125v_{\text{perahu}}'=\frac{350}{125}

    vperahu=2,8v_{\text{perahu}}'=2,8 m/s

    Jadi, kecepatan perahu sesaat setelah Sokka meloncat adalah 2,8 m/s.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 151.115 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.